Duduk Perkara Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi Bakal Didemo Ojol, Prabowo Diminta Ganti Menhub

Driver ojol tergabung dalam Garda Indonesia bakal melakukan unjuk rasa menuntut Presiden Prabowo mencopot Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi

Editor: adi kurniawan
Istimewa
AKSI UNJUK RASA - Para driver ojol tergabung dalam Garda Indonesia bakal melakukan aksi unjuk rasa menuntut Presiden Prabowo mencopot Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi 

SRIPOKU.COM - Para driver ojol bakal melakukan aksi unjuk rasa menuntut Presiden Prabowo mencopot Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.

Aksi yang diperkirakan dilakukan oleh ribuan orang ini dilaksanakan pada Rabu (17/9/2025).

Lantas kenapa mereka menuntut Menhub Dudy Purwagandhi mundur?  

Mereka menilai Dudy Purwagandhi lebih berpihak ke aplikator dibading driver ojol.

Baca juga: Jamin Hak dan Kesejahteraan, DPR Janji Bikin UU Perlindungan Ojol

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menegaskan bahwa aksi kali ini merupakan kelanjutan dari eskalasi perlawanan rakyat, khususnya pasca tragedi 28 Agustus 2025 yang menewaskan dua pengemudi ojol, Affan Kurniawan di Jakarta dan Rusdamdiyansyah di Makassar.

"Garda bersama mahasiswa tidak akan surut melawan pemerintahan yang kami nilai pro kapitalis. Menteri lebih memilih duduk bersama para pengusaha aplikator dibanding mendengar keluhan ojol,” ujar Igun dalam keterangannya, Senin (15/9/2025).

Salah satu fokus utama aksi adalah tuntutan pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi

Garda menilai Dudy Purwagandhi tidak kompeten dan lebih berpihak pada kepentingan perusahaan aplikator dibanding pengemudi. 

“Selagi Presiden masih mempertahankan Dudy Purwagandhi, tuntutan utama ojol akan terus dihalangi,” tegas Igun.

Adapun tujuh tuntutan utama dari para pengemudi ojol, yakni:

1. RUU Transportasi Online segera masuk Prolegnas.

2. Potongan aplikator maksimal 10 persen.

3. Regulasi tarif antar barang dan makanan.

4. Audit investigatif potongan 5 persen hak ojol yang selama ini diambil aplikator.

5. Hapus program aplikator yang merugikan ojol, seperti aceng, slot, multi order, hingga member berbayar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved