Demo di Berbagai Wilayah Indonesia
Hari Ini Ribuan Massa Bakal Kembali Demo di Jakarta, Aksi Kamisan Peringati Korban Tewas Saat Demo
Gelombang demonstrasi yang melanda berbagai kota di Indonesia sejak akhir Agustus belum menunjukkan tanda mereda.
SRIPOKU.COM- Gelombang demonstrasi yang melanda berbagai kota di Indonesia sejak akhir Agustus belum menunjukkan mereda.
Pada Kamis (4/9) hari ini, ribuan massa kembali turun ke jalan dipimpin oleh aliansi buruh, mahasiswa, dan masyarakat sipil yang tergabung dalam berbagai gerakan, termasuk Gebrak dan Aksi Kamisan.
Aksi ini dipicu akumulasi kemarahan publik atas berbagai kebijakan dan insiden kekerasan aparat yang berujung jatuhnya korban jiwa.
Dua nama kini menjadi simbol perlawanan: Affan Kurniawan, pengemudi ojek online berusia 21 tahun, dan Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta. Keduanya meninggal dalam konteks berbeda namun sama-sama terkait dengan tindakan represif aparat.
Affan tewas pada 28 Agustus setelah terlindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, saat tengah mengantar pesanan makanan. Ribuan pengemudi ojol mengiringi pemakamannya, menjadikan insiden ini pemicu gelombang solidaritas dan tuntutan investigasi independen.
Sementara Rheza, mahasiswa angkatan 2023, ditemukan tewas tiga hari kemudian dengan luka-luka parah setelah mengikuti aksi di depan Mapolda DIY. Luka di kepala, bekas pijakan di dada dan perut, serta sayatan di tubuh, menimbulkan dugaan kuat kekerasan berlebihan.
Ayah Rheza, Yoyon Surono, menyatakan bahwa ia melihat langsung kondisi jenazah anaknya saat dimandikan. Rheza kini disebut sebagai "martir demokrasi" oleh rekan-rekannya.
Keduanya kini menjadi nama yang disebut dalam tuntutan rakyat, terutama dalam poin desakan pembentukan tim investigasi independen dan penghentian kekerasan aparat.
Selain mereka, ada tujuh orang lainnya yang meninggal dunia akibat demo, yaitu Muhammad Akbar Basri (26 tahun), Staf Humas DPRD Makassar. Dia meninggal terjebak dalam kebakaran Gedung DPRD Makassar pada 29 Agustus
Sarinawati (26 tahun), pegawai DPRD Makassar. Dia meninggal bersama Akbar Basri saat mencoba menyelamatkan diri dari kobaran api
Saiful Akbar (43 tahun), Plt Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah. Dia meninggal dalam kebakaran Gedung DPRD Makassar saat menghadiri rapat paripurna.
Rusdamdiansyah (25 tahun), engemudi ojol di Makassar. Dia meninggal dunia setelah
dikeroyok massa karena diduga sebagai intel saat demo di depan Kampus UMI Makassar
Sumari (60 tahun), tukang becak asal Solo. Dia meninggal diduga akibat serangan jantung setelah terpapar gas air mata saat bentrokan.
Andika Lutfi Falah (16 tahun), seorang siswa SMK Negeri 14 Kabupaten Tangerang. Dia
meninggal akibat benturan benda tumpul saat demo di DPR/MPR RI, Jakarta
Iko Juliant Junior (19 tahun), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang. Dia meninggal setelah mengalami luka berat dalam demo di Semarang; sempat mengigau “jangan dipukuli lagi” sebelum wafat.
Mereka bukan sekadar angka statistik, tapi wajah-wajah yang kini menjadi simbol perlawanan dan tuntutan keadilan.
17+8 Tuntutan Rakyat
Seruan 17+8 Tuntutan Rakyat terhadap pemerintah dan DPR RI mulai ramai di media sosial sejak Minggu (31/8/2025).
Pada tuntutan itu, tertulis sejumlah desakan agar dipenuhi pemerintah dan DPR RI pada Jumat (5/9/2025). Berikut isinya:
17+8 Tuntutan Rakyat, deadline 5 September 2025
Bentuk Tim Investigasi Independen Kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun semua korban
kekerasan dan pelanggaran HAM oleh aparat lainnya selama demonstrasi 28-30 Agustus dengan mandat jelas dan transparan.
Hentikan keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil, kembalikan TNI ke barak.
Bebaskan seluruh demonstran yang ditahan dan pastikan tidak ada kriminalisasi demonstran.
Tangkap, adili, dan proses hukum secara transparan para anggota dan komandan yang memerintahkan dan melakukan tindakan kekerasan.
Hentikan kekerasan oleh kepolisian dan taati SOP pengendalian massa yang sudah tersedia.
Bekukan kenaikan gaji/tunjangan anggota DPR dan batalkan fasilitas baru. Publikasikan secara transparan anggaran (gaji, tunjangan, rumah, fasilitas DPR) secara proaktif dan dilaporkan secara berkala.
Selidiki kepemilikan harta anggota DPR yang bermasalah oleh KPK.
Dorong Badan Kehormatan DPR untuk periksa anggota yang melecehkan aspirasi rakyat.
Partai harus pecat atau jatuhkan sanksi tegas kepada kader partai yang tidak etis dan memicu kemarahan publik.
Umumkan komitmen partai untuk berpihak pada rakyat di tengah krisis.
Anggota DPR harus melibatkan diri di ruang dialog publik bersama mahasiswa dan masyarakat sipil guna meningkatkan partisipasi bermakna.
Tegakkan disiplin internal agar anggota TNI tidak mengambil alih fungsi Polti.
Komitmen publik TNI untuk tidak memasuki ruang sipil selama krisis demokrasi.
Pastikan upah layak untuk seluruh angkatan kerja (guru, nakes, buruh, mitra ojol).
Ambil langkah darurat untuk mencegah PHK massal dan lindungi buruh kontrak.
Buka dialog dengan serikat buruh untuk solusi upah minimum dan outsourcing.
Nah, H-2 deadline 17+8 Tuntutan Rakyat, Presiden Prabowo Subianto tengah berada di China untuk memenuhi undangan resmi Presiden Xi Jinping.
Prabowo berangkat menuju Chinga pada Selasa (2/9/2025) malam, dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Tuntutan meluas seperti permintaan reformasi Polri dan TNI, pembatalan pasal-pasal kontroversial dalam RUU Polri dan KUHAP, penolakan kenaikan pajak dan efisiensi anggaran yang dianggap menyengsarakan rakyat, dan desakan pembubaran DPR dan pengunduran diri pejabat tinggi, termasuk Presiden dan Kapolri.
Hal ini membuat aksi unjuk rasa masih berlangsung. Pada Kamis 4 September 2025, rencananya Gerakan Buruh Bersama Rakyat atau Gebrak akan menggelar aksi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis, 4 September 2025.
Gebrak juga membawa 14 tuntutan kepada pemerintahan Prabowo Subianto.
Sebanyak lima dari 14 tuntutan merupakan prioritas.
Tuntutan tersebut antara lain mendesak penghentian tindakan represif aparat terhadap demonstran serta mendesak kepolisian segera membebaskan demonstran yang ditahan sepanjang demonstrasi sepekan terakhir.
Tuntutan lainnya adalah turunkan nilai tarif pajak rakyat; turunkan harga sembako yang melambung tinggi di pasaran; dan segera sahkan Rancangan Undang-Undang tentang Perampasan Aset.
Aksi di Jakarta juga akan digelar berupa aksi Kamisan masih berlangsung pada Kamis, 4 September 2025.
Pasca Demo Jakarta, ada rasa duka atas gugurnya sejumlah korban dalam gelombang demo 28-31 Agustus lalu.
Di Jakarta, aksi Kamisan kali ini mengangkat tema #AksiKamisan876. Selain agenda seperti kuliah jalanan, refleksi, doa bersama, dan penampilan Padus GITAKU, massa aksi juga menyampaikan pernyataan sikap dan lima tuntutan utama.
Jadwal aksi Kamisan Jakarta sebagai berikut:
Hari/Tanggal: Kamis, 4 September 2025
Waktu: 15.00 – 17.00 WIB
Dresscode: Hitam
Lokasi Utama: Depan Istana Presiden, Jl. Merdeka Utara, Jakarta
Titik Kumpul Khusus: Depan Kantor ILO pukul 10.00 WIB, lalu bergerak menuju Bundaran Patung Kuda
Live Streaming: YouTube JAKARTANICUS
Setidaknya ada 5 tuntutan dalam aksi Kamisan di Jakarta kali ini. Berikut daftar tuntutannya:
Hentikan brutalitas aparat & praktik militerisme
Bebaskan seluruh peserta aksi & aktivis demokrasi
Usut tuntas pembunuhan & penghilangan paksa
Cabut kebijakan anti-rakyat & pajak mencekik
Potong anggaran pejabat & Polri untuk kesejahteraan rakyat
Aksi Kamisan Palu
Di Palu, aksi Kamisan memasuki gelaran ke-67 dengan tema “September Hitam.”
Hari/Tanggal: Kamis, 4 September 2025
Waktu: 15.00 WITA
Dresscode: Hitam
Lokasi: Depan DPRD Sulteng
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rencana Demo 4 September 2025: Peserta Aksi, Lokasi Unjuk Rasa, dan Tuntutan https://www.tribunnews.com/regional/2025/09/04/rencana-demo-4-september-2025-peserta-aksi-lokasi-unjuk-rasa-dan-tuntutan?page=all
Eko Patrio Akui Masih Trauma, Belum Berani Kembali ke Rumah Pasca Dijarah Massa |
![]() |
---|
Tampang 7 Tersangka Penyebar Konten Provokatif Demo di Indonesia, Ada Pasangan Suami Istri |
![]() |
---|
Keluarga Uya Kuya Akui Masih Trauma, Cinta dan Nino Kuya Menangis Lihat Rumah Mereka Dijarah Massa |
![]() |
---|
Jeritan Lirih di Ujung Hayat & Misteri Kematian Mahasiswa Unnes: Ampun Pak, Jangan Pukuli Saya Lagi |
![]() |
---|
Prabowo Sebut Gelombang Demo di Indonesia Kerusuhan Terencana, Ada Upaya Ganggu Stabilitas Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.