PROFIL Ahmad Sahroni, Anggota DPR RI yang Isi Rumahnya Ludes Dijarah Massa, Pernah jadi Sopir Truk

SRIPOKU.COM - Berikut ini profil Ahmad Sahroni, anggota DPR RI yang isi rumahnya ludes dijarah massa.

Dijuluki crazy rich, kini Ahmad Sahroni gigit jari rumah mewahnya jadi bulan-bulanan amukan warga.

Ahmad Sahroni mengaku belum bisa pulang ke Indonesia karena kondisi massa belum kondusif.

Pikirkan nasib keluarga, Ahmad Sahroni mengaku belum bisa pulang ke Tanah Air dalam waktu dekat.

Melalui unggahan di akun @SahroniNasdem pada Minggu (31/8/2025), Ahmad Sahroni meminta maaf dan mengungkap keberadaannya saat ini.

Untuk seluruh rakyat Indonesia, saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan yang telah saya lontarkan.

Saya dengan penuh kerendahan hati, tidak akan mengulangi dan akan memperbaiki," tulis Sahroni dalam cuitannya.

Namun, bagian paling krusial dari pernyataannya adalah penolakannya untuk pulang ke Indonesia.

Keputusan tersebut dilatarbelakangi dengan faktor keselamatan diri dan keluarganya.

"Untuk permintaan agar saya kembali ke Tanah Air, mohon maaf belum bisa saya penuhi.

Karena saya harus menjaga keamanan diri dan keluarga saya," lanjutnya, diakhiri dengan salam dan inisial -AS,"tulisnya.

Baca juga: Ahmad Sahroni Belum Berani Pulang ke Indonesia, Jerome Polin Soroti Kelakuan Anggota DPR RI: Kejar!

Profil Ahmad Sahroni

Ahmad Sahroni dikenal sebagai sosok politikus yang punya perjalanan hidup yang tidak biasa.

Ia lahir pada 8 Agustus 1977 di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pendidikan dasarnya ditempuh di SDN Kebon Bawang 05 Pagi, lalu berlanjut ke SMP Yappenda Jakarta Utara, dan kemudian SMA Negeri 114 Jakarta.

Saat SMA, dia sempat aktif di organisasi sekolah dan menjabat sebagai ketua OSIS.

Namun, selepas lulus pada 1995, kondisi ekonomi keluarganya membuatnya tidak bisa langsung melanjutkan ke perguruan tinggi.

Demi bertahan hidup, dia bekerja di berbagai sektor.

Sahroni pernah menjadi tukang semir sepatu, ojek payung, hingga tukang cuci di kapal pesiar.

Ia juga pernah bekerja sebagai sopir truk di perusahaan bahan bakar minyak. 

Dari pengalaman inilah kemudian lahir citra dirinya sebagai pekerja keras yang membangun karier dari nol.

Meski awalnya sulit, Sahroni tetap berusaha menempuh pendidikan formal di usia dewasa.

Pada 2009, dia berhasil meraih gelar sarjana ekonomi dari STIE Pelita Bangsa.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang magister komunikasi di Stikom InterStudi pada 2020.

Tak berhenti di situ, pada 2024 dia meraih gelar doktor ilmu hukum dari Universitas Borobudur Jakarta.

Latar belakang akademis ini turut memperkuat posisinya ketika dia masuk ke panggung politik nasional.

Karier politik Ahmad Sahroni dimulai ketika dia terpilih sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III pada 2014.

Dua tahun kemudian, dia dipindahkan ke Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan.

Popularitasnya semakin meningkat ketika dia menjabat sebagai wakil ketua Komisi III DPR RI untuk periode 2019–2024.

Kesuksesannya dalam dunia politik sekaligus dunia bisnis membuat dirinya dijuluki sebagai Crazy Rich Tanjung Priok.

 Julukan ini mencerminkan transformasi hidup Sahroni yang dulunya seorang tukang semir sepatu, kini beralih menjadi figur elite politik dengan pengaruh besar.

Biodata

Nama: Ahmad Sahroni

Tempat, Tanggal Lahir: Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 Agustus 1977

Agama: Islam

Pekerjaan: Pengusaha dan Politikus Partai NasDem

Jabatan Politik:

Anggota DPR RI dua periode sejak 2014 dari dapil DKI Jakarta III,

Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2019–2024,

Bendahara Umum DPP NasDem sejak 2019

Karier Awal: Sopir truk, staf operasional perusahaan pengisian BBM, lalu mendirikan bisnis rental kapal dan suplai BBM

Organisasi:

Wakil Ketua Umum PP Ikatan Motor Indonesia,

Presiden Ferrari Owners Club Indonesia 

Kehidupan Pribadi: Menikah dengan Feby Belinda, memiliki dua anak

Pendidikan:

SDN Kebon Bawang (1985–1991)

SMP Yappenda (1991–1994)

SMA Negeri 114 Jakarta (1994–1997)

S1 STIE Pelita Bangsa (2003–2009)

S2 Stikom InterStudi (2020)

Doktor Ilmu Hukum, Universitas Borobudur Jakarta (2024)