Kematian Kacab Bank di Jaktim

PENCULIK Kacab Bank Ngaku Diperintah Oknum F, Diduga Perantara Aktor Intelektual yang Kasih Bayaran

Mereka mengaku hanya diperintahkan melakukan penjemputan paksa terhadap korban di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Timur

Editor: Welly Hadinata
Kompas.com
PENGACARA BERIKAN KETERANGAN - Pengacara penculik Kacab Bank BUMN, Adrianus Agau menyambangi Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025). 

Pada waktu para pelaku bertemu lagi dengan diduga oknum, di situlah bahwa mereka melihat korban sudah tidak bernyawa.

"Tapi yang menjadi catatan kami di sini pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah," papar dia.

Baca juga: SAKIT Hati Dwi Hartono ke Kacab Bank Gegara Kredit Ditolak, Padahal Punya Helikopter & Rumah Mewah

OTAK PELAKU PEMBUNUHAN - Dwi Hartono bersama bersama pelaku yang berkacamata yang pada psotingan teakhir klanhartono sedang bermain biliar. Keduanya sudah ditepakan polisi sebagai tersangka kasus pembunuhan kacab bank BUMN.
OTAK PELAKU PEMBUNUHAN - Dwi Hartono bersama bersama pelaku yang berkacamata yang pada psotingan teakhir klanhartono sedang bermain biliar. Keduanya sudah ditepakan polisi sebagai tersangka kasus pembunuhan kacab bank BUMN. (Istimewa)

Diiming-imingi Rp50 Juta

Empat tersangka itu diduga hanya menjalankan perintah dari aktor intelektual yang menjanjikan imbalan puluhan juta rupiah.

Meski begitu, Adrianus Agal mengungkapkan mereka baru menerima uang muka atau Down Payment (DP).

“Mereka dijanjikan sejumlah uang, bahkan sudah menerima uang muka. Tapi jumlah pastinya belum bisa kami sampaikan. Yang jelas, total imbalan yang dijanjikan tidak lebih dari Rp50 juta,” ungkap Adrianus, Senin.

Menurut Adrianus, peristiwa ini terbagi dalam tiga klaster pelaku yakni penculik, eksekutor, dan aktor intelektual.

Ia menyebut Eras dan rekan-rekannya termasuk dalam klaster pertama.

“Setelah korban dijemput, mereka menyerahkannya kepada seseorang berinisial F di Jakarta Timur. Setelah itu, tugas mereka selesai dan mereka pulang,” jelasnya.

Namun selang beberapa jam, keempat penculik kembali untuk mengantar korban pulang.

Namun, keterangan Adrianus Agal, keempat penculik kaget karena korban sudah tidak bernyawa.

Eras dkk pun diminta untuk membuang jenazah korban.

Menurut Adrianus, saat itu keempat tersangka yang menjadi kliennya berada di bawah tekanan. 

"Yang menjadi catatan kami di sini pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan. Salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah. Jadi peran mereka itu sampai di situ," ungkap Adrianus.

Identitas 8 Tersangka

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved