Kematian Kacab Bank di Jaktim

BUKAN Soal Uang Motif Dwi Hartono Habisi Nyawa Kacab Bank BUMN, Komentar Mantan Kabareskrim Disorot

Nama Dwi Hartono jadi sorotan usai menjadi otak pelaku pembunuhan Kacab Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta.

Editor: pairat
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN dan Dok.Pribadi
BUKAN MOTIF UANG - Mantan Kepala Badan Reserse & Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen. Pol. (Purn.) Susno Duadji melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2024) (kiri). Ilham Pradita semasa hidup. Pria yang punya jabatan sebagai kacab bank salah satu pelat merah di Jakarta Timur ini ditemukan tewas di Kabupaten Bekasi pada Kamis (21/8/2025) (kanan). Kini mantan Kabareskrim  

SRIPOKU.COM - Bukan soal uang, motif Dwi Hartono habisi nyawa Kacab Bank BUMN di Jaktim, komentar Mantan Kabareskrim Polri jadi sorotan.

Usai 8 orang penculik dan pembunuh Kacab Bank BUMN tertangkap, dugaan motif pembunuhan pun mencuat ke publik.

Salah seorang otak pelaku pembunuhan adalah Dwi Hartono, yang diketahui orang kaya di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Nama Dwi Hartono jadi sorotan usai menjadi otak pelaku pembunuhan Kacab Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta.

Terbaru, mantan Kabareskrim, Susno Duadji menyoroti motif Dwi Hartono melakukan pembunuhan Ilham Pratama.

Menurut Susno Duadji, motif Dwi Hartono yakni dendam pribadi.

OTAK PEMBUNUHAN KACAB BANK-
OTAK PEMBUNUHAN KACAB BANK- (Kolase)

Baca juga: SOSOK Otak Pembunuh Kacab Bank BUMN, Kelahiran Lahat Sumsel Motivator Ternama, Sering Beri Beasiswa

Sebelumnya sempat muncul dugaan bahwa motif penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta karena kredit fiktif.

Untuk diketahui Kredit Fiktif adalah tindak pidana perbankan yang melibatkan peminjaman uang dari lembaga kauangan dengan menggunakan data, dokumen, atau identitas palsu.

Pelaku tidak berniat mengembalikan kredit tersebut, sehingga menyebabkan kerugian signifikan bagi lembaga keuangan dan dapat dikategorikan sebagai penipuan atau korupsi.

"kredit fiktif si dugaannya," tulis salah seorang akun di TikTok. 

Dugaan itu muncul setelah tampang Dwi Haryono berseliweran di media sosial dan banyak sekali yang mengenalinya. 

Namun hingga kini pihak kepolisian belum mengungkapkan motif sebenarnya penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta. 

Terbaru, Susno Duadji menyampaikan pernyataan yang mengejutkan. 

Susno meyakini ada sosok orang dekat dari korban yang selama ini jadi mata-mata pelaku.

Atau bisa saja orang dekat korban itulah yang jadi dalang di balik pembunuhan.

"Kok bisa tahu korban pada saat itu keluar dari kantor, berada di (supermarket). Kemudian bisa dibuntuti. Ini pasti yang sudah ada membuntuti dan memantau keberadaan korban," ungkap Susno Duadji dalam tayangan Kompas TV, dilansir Tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com, Selasa (26/8/2025).

Lebih lanjut, Susno mengungkap pendapatnya soal isu kematian Ilham karena adanya dugaan penggelapan kredit bank.

Menurut Susno, isu tersebut sangat tidak mungkin dilakukan oleh korban.

"(Dugaan motif karena adanya penggelapan kredit fiktif?) bagaimana mau gitu karena kan tidak bisa hilang, semuanya kan catatan elektronik, jadi tidak bisa dihilangkan. Kecuali kalau korban memainkan duit negara, tapi bukan caranya dengan menculik kayak gitu, itu tidak mungkin," kata Susno.

Pun dengan isu korban punya utang sehingga diculik debt collector.

Diungkap Susno, ia meyakini pembunuhan terhadap Ilham bukan karena utang piutang.

"Apakah yang punya utang adalah korban? Kalau yang punya utang orang lain kepada bank, kan tidak bisa menghapus utangnya dengan membunuh korban, itu kan bodoh sekali," akui Susno.

Perihal sosok dalang pembunuhan Ilham, Susno mengungkap analisanya.

Ia menyebut keempat penculik yang sudah ditangkap itu kemungkinan besar bukanlah otak pembunuhan Ilham.

Hal tersebut berkaitan dengan motif.

"Para penculik ini saya yakin, kecil sekali kemungkinan, bukan mereka dalangnya. Pasti ada dalangnya. Motivasinya apa sih? ini yang harus diungkap, jangan dibelokkan ke utang piutang, kecil kalau utang piutang," kata Susno.

Lalu apakah kematian Ilham ada kaitannya dengan dugaan korban terlibat jaringan khusus, Susno tidak meyakininya.

"Jaringan khusus jaringan apa? yang harus diselidiki ungkap dulu motivasinya apa. Kecuali kalau korban punya jaringan kejahatan, tapi tidak mungkin, kalau dia punya jaringan kejahatan, tidak mungkin dia dapat posisi bagus di bank pemerintah. Jelas ini ada motif tertentu, yang mengakibatkan orang itu sakit sehingga dia harus dihilangkan nyawanya," ungkap Susno.

Alih-alih isu yang beredar, Susno lebih yakni pembunuhan terhadap Ilham adalah karena adanya dendam atau sakit hati orang lain.

"Ada orang yang diculik, dibunuh, penyebabnya karena dendam pribadi, persaingan, sakit hati, ada juga masalah utang piutang bukan pada negara," imbuh Susno.

Sebelumnya diberitakan informasi dari berbagai sumber disebutkan bahwa Dwi Hartono diduga sakit hati lantaran upayanya melakukan pinjaman atau kredit fiktif sebesar Rp13 miliar diketahui oleh Ilham Pradipta.

Ilham Pradipta pun mencoret klausul peminjaman tersebut. Dwi Hartono  kemudian menyusun rencana untuk menghabisi nyawa mantan penyiar radio tersebut.

Sang dalang membayar jasa debt collector untuk menculik Ilham Pradipta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan bahwa polisi belum dapat memastikan motif pembunuhan Ilham Pradipta.

Begitu pun terkait kredit senilai Rp13 miliar yang diketahui pria yang mempunyai hobi solo touring dengan mengendarai Kawasaki Z900.

Dikutip dari Kompas.com, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Hery Gunardi, menyampaikan keprihatinannya terkait peristiwa tragis yang dialami salah satu Kepala Cabang BRI tersebut.

Hal ini ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, pada Kamis (21/8/2025).

"Karyawan yang meninggal itu kita sedang melakukan pendalaman, kita juga prihatin, sepertinya diculik, saya lihat di videonya itu dimasukin mobil, terus dibawa, tahu-tahu meninggal tadi pagi," ujar Hery.

Ia menambahkan, pihaknya bersama aparat kepolisian tengah mendalami lebih jauh motif di balik penculikan dan pembunuhan tersebut.

Termasuk dugaan apakah kasus ini terkait dengan urusan penagihan kredit atau faktor lainnya.

Adapun sebelumnya Polda Metro Jaya membekuk otak utama penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank Pembantu Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (37).

Keempat otak pelaku itu adalah berinisial DH, YJ, AA dan C.

Ketiga otak utama tersebut adalah DH, YJ, AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025), pukul 20.15 WIB.

Sedangkan C dibekuk di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025), sekitar pukul 15.30 WIB.

Dari 4 otak utama penculikan dan pembunuhan itu dalangnya adalah Dwi Hartono (HA).

Dwi Hartono merupakan seorang pengusaha, hal itu diketahui dari identitas yang disampaikannya di media sosial dengan nama Klan Hartono.

Hartono menuliskan profesinya sebagai pengusaha properti, perkebunan, trading, pendidikan, E-Commerce, fashion dan skin care.

Dwi Hartono lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 6 Oktober 1985. 

Ia sudah terjun berbisnis sejak di bangku kuliah.

Hartono merintis karir dari membuat warung internet (warnet), rental game online, Play Station, coffee shop sampai warung tegal (warteg).

Ia juga merupakan Founder dan Owner dari Guruku.com.

Tak hanya itu, dia juga dikenal sebagai motivator bisnis. 

Cara Eksekutor 'Habisi' Nyawa Kacab Bank

JADI TERSANGKA PEMBUNUHAN - Polisi menetapkan empat orang aktor intelektual penculikan Kepala Cabang (Kacab) bank BUMN berinisial MIP (37) menjadi tersangka. Keempat tersangka adalah DH, YJ, AA dan C.
JADI TERSANGKA PEMBUNUHAN - Polisi menetapkan empat orang aktor intelektual penculikan Kepala Cabang (Kacab) bank BUMN berinisial MIP (37) menjadi tersangka. Keempat tersangka adalah DH, YJ, AA dan C. (Kolase/SRIPOKU.COM)

Baca juga: Motif Pengusaha Kelahiran Sumsel Otaki Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sakit Hati Kredit Rp 13 M Ditolak

Terungkap bagiaman cara eksekutor menghabisi Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, berinisial MIP (37) setelah diculik di parkiran sebuah supermarket di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (21/8/2025).

Ditegaskan Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Prima Heru, penyebab kematian MIP akibat hantaman benda tumpul. 

Menurut dia, ada luka hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher sehingga korban kekurangan oksigen.

"Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada (akibat hantaman benda tumpul) yang menyebabkan dia (korban) kesulitan bernafas," ungkap Brigjen Pol Prima Heru Jumat (22/8/2025).

Dia menyebut luka kekerasan pada tubuh korban bukan dari senjata tajam ataupun sayatan.

"Luka lukanya bagian dada dan leher, benda tumpul, tidak ada (senjata tajam), hanya benda tumpul saja," tutur Prima.

Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui kemungkinan ada atau tidak racun dalam tubuh korban.

"Kita tunggu hasil toksikologi, biasanya satu minggu," ungkap Prima.

Kacab Bank BUMN Ditemukan Tewas

SEMASA HIDUP - Ilham Pradita semasa hidup. Pria yang punya jabatan sebagai kacab bank salah satu pelat merah di Jakarta Timur ini ditemukan tewas di Kabupaten Bekasi pada Kamis (21/8/2025).
SEMASA HIDUP - Ilham Pradita semasa hidup. Pria yang punya jabatan sebagai kacab bank salah satu pelat merah di Jakarta Timur ini ditemukan tewas di Kabupaten Bekasi pada Kamis (21/8/2025). (dokumen pribadi)

Baca juga: ISTRI Otak Pembunuh Kacab Bank BUMN Kabur, Kondisi Rumah Tangga Diungkap Eks Karyawan, Bangkrut

Diberitakan sebelumnya, MIP ditemukan tewas di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.

Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.

Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.

Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.


Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved