Jelang Jembatan Enim II Ditutup, Pemkab Muara Enim Minta BBPJN Sumsel Tinjau Jembatan Enim III

Jembatan Enim II sebentar lagi ditutup. Pemkab Muara Enim minta jalur alternatif ditinjau karena dinilai banyak kelemahan.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
sripoku.com/ardani zuhri
PATAH - Besi gelagar Jembatan Enim II Kabupaten Muara Enim patah akibat dilintasi kendaraan bertonase besar yang melintasinya, Rabu (26/2/2025). Sebentar lagi, jembatan ini ditutup untuk dilakukan renovasi. 

SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Untuk mempermudah proses rehabilitasi, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan direncanakan akan menutup akses Jembatan Enim II sekitar bulan September 2025.

"Nanti selama proses rehabilitasi berlangsung, jembatan penghubung jalan nasional tersebut akan ditutup sesuai kebutuhan," ujar Bupati Muara Enim H. Edison, Selasa (26/8/2025).

Menurut Bupati, sesuai hasil audiensi bersama pihak BBPJN Sumsel beberapa waktu lalu di Balai Agung Serasan Sekundang, penutupan jembatan Enim II tersebut karena akan dilakukan rehabilitasi total. 
Dan selama penutupan jembatan Enim II tersebut arus lalu lintas akan dialihkan melalui Jembatan Enim III.

"Sebelum Jembatan Enim II direhab, kita sudah minta supaya BBPJN melakukan penelitian kekuatan tonase kendaraan yang bisa melewati Jembatan Enim III," kata orang nomor satu di Bumi Serasan Sekundang ini.

Namun sebelum jembatan Enim III tersebut digunakan, lanjut Bupati, pihaknya meminta kepada BBPJN Sumsel dan instansi terkait untuk melakukan penelitian karena kondisi Jembatan Enim III yang cukup mengkhawatirkan dan banyak kelemahan. 

"Kita udah dapat hasil penelitiannya dan sebentar lagi akan disosialisasikan sebelum memasuki bulan September," ungkapnya.

Dan nanti, kata Edison, pihak BBPJN Sumsel juga akan menyampaikan rilis secara resmi berita acara hasil pengujian Jembatan Enim III.

Dan nantinya, Jembatan Enim III tidak diperuntukkan untuk lalulintas kendaraan angkutan batu bara hanya untuk masyarakat umum, karena itu jalan antar kota antar provinsi akan melintasi dari jalan tersebut. 

"Jadi nanti ada rekomendasi-rekomendasi, misalnya jumlah tonase paling berat 15 ton, dengan catatan itu pasti ada yang membidangi dari BBPJN," bebernya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved