Anak Rantau Sumsel Meninggal Kelaparan

Pemuda Asal Sumsel Tewas Kelaparan di Rantau, Ketua RT Benarkan Alamat Keluarga Randi di Palembang

Viral penemuan mayat bernama Randika Alzatria Syahputra alias Randi berusia 28 tahun. 

Editor: Odi Aria
Instagram Folkkonoha
ANAK RANTAU MENINGGAL - Kolase Instagram Folkkonoha Randi semasa hidup (kiri), Randi ditemukan meninggal (tengah) Surat peninggalan Randi (kanan). Ketua RT benarkan alamat yang dituliskan dalam wasiat Randi. 
Ringkasan Berita:
  • Pemuda asal Lubuklinggau, Randika Alzatria Syaputra (28), meninggal di Cilacap, Jawa Tengah
  • Ketua RT 33 Palembang, Yulita Kartika Sari, membenarkan alamat yang ditulis Randi sebelum ditemukan meninggal
  • Alamat yang ditulis Randi ditempati oleh pamannya
  • Jenazah Randi sudah dimakamkan di Bogor, meski almarhum menulis wasiat minta dikuburkan di Palembang

SRIPOKU.COM- Viral penemuan mayat bernama Randika Alzatria Syahputra alias Randi berusia 28 tahun. 

Randi ditemukan meninggal dunia lantaran diduga kelaparan dan tidak memiliki ongkos pulang.

Randi ditemukan meninggal dunia di teras rumah warga di wilayah Sampang, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Pada Jum’at (17/10/2025) lalu.

Randi ditemukan tewas dengan dugaan karena kelaparan akibat merantau.

Randi juga diduga tak memiliki ongkos untuk kembali ke kampung halamannya di Lubuk Linggau Sumatera Selatan.

Diketahui, sebelum ditemukan meninggal kelaparan Randika pernah sempat viral di medsos karena mengaku mencuri motor. Ia melakukan hal tersebut demi bisa mendapatkan tempat tinggal.

Dilansir dari Instagram folkshitt Jumat (31/10/2025), dari keterangan postingan, Randi sempat menulis surat sebagai wasiat saat ia ditemukan meninggal dunia.

Sebelum meninggal Randi juga pernah meninggalkan sepucuk surat wasiat. Dalam surat itu, Randi yang merupakan anak broken home meminta agar jasadnya yang ditemukan dibawa ke rumah ayah dan neneknya yang berada di Palembang.

"Pak/Ibu tolong antarkan ke sini," tulis Randi.

Selanjutnya, Randi tampak menuliskan alamat tempatnya ingin dibawa pulang.

Selain alamat, ia juga menuliskan nama dan sanak keluarganya yang lain.

Hal ini lantaran dari keterangannya, sang ayah dan nenek sudah meninggal dunia.

Alamat Papa/Nenek di Palembang.
Alm Edy Alhakim (Edy Bonsai)
Nenek Alm Nuraini

JL. KALIMUSI/Lorong Gembira / JL. Gotong
Royong RT 33 RW09 No 3986 Depan RS. SITI KHADIJAH / Samping Istana Gubernur KEL. Demang Lebar Daun Kec. Ilir Barat 1 PAKJO/WAHITAM.

Saudara Papa
Edy Alhakim
Ikhsan Arpani
Ahmad Pahlevi
Fidya Sukmawati

Pada keterangan yang lain Randi lantas mengungkap bahwa ia merupakan anak broken home alias kedua orang tuanya cerai.

Papa : ALM EDY ALHAKIM
Mama : RINA SUSANTI
Saya : RANDIKA ALZATRIA SYAHPUTRA 
Adik : NADYA SUCI MARETTA
Adik tiri : CITRA MAHARANI PUTRI

Ketua RT Buka Suara

Yulita Kartika Sari, Ketua RT 33, RW 09, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, membenarkan bahwa alamat yang tertulis dalam surat wasiat Randika memang benar milik warga di wilayahnya. Rumah tersebut ditempati oleh paman Randi,

Yulita mengaku tidak mengenal langsung Randika, dan menjelaskan bahwa alamat yang ditulisnya kemungkinan adalah alamat lama sebelum wilayah tersebut dimekarkan menjadi RT 53.

"Jujur saya tidak kenal sama dia (Randika), tapi memang pamannya yang tinggal di sini," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (31/10/2025). 

"Sebenarnya pamannya itu tinggal di RT 53, tapi itu pemekaran dari RT 33. Mungkin almarhum cuma tahu alamat yang lama, jadi dia nulisnya RT 33," jelasnya.

Menurut Yulita, informasi awal tentang penemuan jenazah Randika ia terima dari DPW Partai PAN Palembang, yang mendapat laporan dari DPW PAN Cilacap.

Ia juga meluruskan kabar yang menyebut Randika meninggal di teras rumah warga. Menurut laporan yang diterimanya, almarhum ditemukan di dalam sebuah masjid menjelang salat Jumat.

"Dari DPW PAN Cilapap berkoordinasi dengan DPW Palembang. Dari situ mereka menemui saya dan mengabarkan ada penemuan jenazah itu," ujarnya.

Yulita menjelaskan bahwa jenazah Randika akhirnya dimakamkan di Bogor, tempat ibunya kini tinggal bukan di Palembang. Keputusan itu diambil karena keterbatasan biaya dan jarak.

Terkait isu bahwa Randika meninggal akibat kelaparan, Yulita menyebut tidak ada bukti medis yang menguatkan. Berdasarkan laporan kepolisian setempat, tidak ditemukan tanda kekerasan maupun bekas penggunaan obat-obatan di tubuh almarhum.

"Kami minta agar masyarakat tidak menyebarkan spekulasi dan menghormati keluarga yang sedang berduka," jelasnya.

Komentar Pengamat Sosial

Pengamat Sosial Sumsel, Prof Abdullah Idi angkat bicara ada seorang pemuda asal Sumsel meninggal kelaparan di perantauan

Ia mengajak publik memastikan terlebih dahulu kebenaran kematian korban apakah karena kelaparan atau hal lain.

"Jika ada orang meninggal karena kelaparan, tentu keluarga paling tahu. Keluarga harus punya insiatif," katanya.

Jika memang korban benar warga Sumsel, Abdullah Idi meminta agar Dinsos daerah untuk jemput bola dan membantu memproses kepulangan jenazah Randi.

"Pemerintah daerah harus perhatikan dulu apakah itu memang benar warganya. Jika memang benar, tentu akan ada proses lanjutan untuk membawa jenazah Randi pulang," ungkapnya.

 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved