“Kita harus beradaptasi dengan AI ini agar lebih produktif dalam menulis sastra. Teknologi jangan dilawan, namun harus bisa dimanfaatkan. Saya juga membuat naskah drama ataupun film dibantu AI. Namun bukan copas saja, melainkan ada penambahan-penambahan alur cerita agar lebih menarik,” katanya.
Sementara itu, untuk isu-isu sosial dalam sastra di Indonesia Anwar Putra Bayu menjelaskan, seputar tentang kolonialisme dan kemerdekaan, kesetaraan gender, korupsi, ketidakadilan hukum, dan ketidakadilan sosial.
Sementara itu Linny Oktaviany, M.Pd., sebagai narasumber dari Hiski Komisariat Sumsel menyatakan, tantangan karya sastra di era saat ini adalah bagaimana membuat produk sastra yang unggul, menarik untuk dibaca atau dilihat.
"Kondisi sekarang anak muda lebih gemar menonton Drakor, Dracin bahkan bermain media sosial. Ini menjadi tantangan bagaimana penulis sastra dan penggiat sastra dapat menghadirkan karya yang berkualitas, sehingga diminati," katanya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.