Sastrawan Sumsel Ungkap Strategi Jitu Menulis Karya Sastra yang Relevan dengan Isu Terkini
Hiski Sumsel bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Palembang menggelar acara bertajuk Bincang Sastra.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (Hiski) Komisariat Sumatera Selatan (Sumsel) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Palembang menggelar acara bertajuk Bincang Sastra.
Ketua Hiski Komisariat Sumsel, Ernalida, M.Pd., Ph.D., mengatakan, Sumsel memiliki potensi besar dalam perkembangan sastra, baik dari segi karya maupun komunitasnya.
Namun, diskusi lintas komunitas yang membahas keterkaitan antara sastra dan isu sosial masih perlu diperluas.
"Oleh karena itu, kegiatan Bincang Sastra yang diinisiasi untuk mempertemukan para akademisi, guru, sastrawan, dan komunitas sastra guna membedah peran sastra dalam menjawab tantangan zaman perlu dilakukan," kata Ernalida, Minggu (24/8/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan secara daring dan luring di Aula K.H. Faqih Usman, Universitas Muhammadiyah Palembang ini bertujuan untuk menggali peran sastra dalam mengangkat serta merespons isu-isu sosial kontemporer, memperluas wawasan, memperkuat jaringan, dan mendorong lahirnya karya sastra yang relevan dengan kondisi sosial saat ini.
Sementara itu Wakil Ketua Hiski Komisariat Sumsel sekaligus Ketua Pelaksana Bincang Sastra, Dr. Haryadi, M.Pd., mengatakan, kegiatan ini sangatlah penting untuk meningkatkan minat menulis sastra bagi siswa, guru dan dosen bahkan masyarakat luas.
“Melalui menulis kita bisa dikenang sepanjang masa, dari hasil karya yang kita terbitkan. Kita bisa mulai menulis dengan mengangkat kisah nyata yang dinarasikan menjadi karya sastra. bahkan kita bisa melakukan kritik sosial/kritik kebijakan pemerintah dengan aman melalui sastra," katanya.
Sebab, menurutnya sastra bukan hanya sekedar rangkaian kata-kata, tetapi merupakan cerminan realitas sosial, politik, bahkan budaya.
Sedangkan, Dr. Hariadi, M.Pd., menambahkan Hiski Komisariat Sumsel pada bulan Agustus ini gencar menggelar kegiatan secara maraton dimulai hari ini Bincang Sastra di Universitas Muhammadiyah Palembang.
Lalu nantinya pada 26 Agustus menyelenggarakan kegiatan Belajar Sastra di Universitas Bina Darma, kemudian pada 29 Agustus akan menggelar acara Bedah Buku di Universitas Sriwijaya dan pada 30 Agustus 2025 akan mengadakan lomba menulis puisi kearifan lokal di Balai Bahasa Provinsi Sumsel.
Sedangkan Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Prof. Dr. Indawan Syahri, M.Pd., mengatakan melestarikan sastra menjadi tanggung jawab bersama pihak.
“Sastra bukan hanya milik guru, dosen, siswa dan mahasiswa saja namun juga milik masyarakat luas di berbagai profesi,” jelasnya.
Ia mengharapkan mahasiswa UMP semuanya bisa dilibatkan pada kegiatan sastra, bahkan lintas bidang studi/ jurusan, bukan hanya di prodi Pendidikan Bahasa Indonesia saja.
“Sekarang banyak lahir penulis-penulis hebat dari berbagai profesi, contohnya dokter. Banyak profesi dokter yang menjadi penulis sastra dan karyanya luar biasa," katanya.
Sementara itu, Sastrawan Sumatra Selatan, Bung Anwar Putra Bayu selaku narasumber mengatakan penggiat ataupun penulis sastra di era saat ini harus mengikuti perkembangan teknologi termasuk Artificial Intelligence (AI).
Pusri Gelar Pengobatan Gratis, 2.900 Warga Kampung Sehati Rasakan Manfaatnya |
![]() |
---|
PLN dan Pemerintah Sepakat Hadirkan PLTN, Solusi Energi Bersih dan Terjangkau untuk Indonesia |
![]() |
---|
Contoh Soal STS IPS Kelas 8 SMP, Lengkap Kunci Jawaban + Indikator Soal Kurikulum Mandiri Tahun 2025 |
![]() |
---|
Contoh Soal STS IPA Kelas 8 SMP, Lengkap Kunci Jawaban + Indikator Soal Kurikulum Mandiri Tahun 2025 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Short Course: Menjadi Content Creator Modul 3.5 Personal Branding/Santrifluencer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.