Karya sastra juga menjadi medium ampuh untuk menyampaikan pesan moral dan sosial.
Modul menulis puisi yang menginspirasi adanya kesempatan untuk semua membimbing peserta didik untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan mereka tentang isu-isu kesetaraan dan inklusi.
Dengan memahami unsur-unsur puisi seperti diksi dan majas, mereka belajar merangkai kata menjadi kekuatan yang mampu menginspirasi dan membangkitkan kesadaran tentang pentingnya menghargai setiap individu.
Keberagaman Indonesia adalah harta yang tak ternilai, dan drama menjadi panggung untuk mengenalnya lebih dekat.
Modul mengenal keberagaman Indonesia lewat pertunjukan drama mengajak peserta didik untuk tidak hanya memahami teks, tetapi juga merasakan dan memerankannya.
Melalui pementasan drama, mereka mengeksplorasi budaya, adat istiadat, dan nilai-nilai luhur dari berbagai daerah.
Hal ini secara langsung mengembangkan empati, kemampuan berkomunikasi, dan kolaborasi dalam sebuah tim.
Lingkungan hidup, sebagai isu global, juga menjadi bagian integral dari pembelajaran.
Melalui modul berperan dalam konservasi alam Indonesia lewat karya ilmiah, peserta didik dibekali kemampuan untuk meneliti dan menulis.
Mereka belajar menyusun artikel ilmiah populer atau esai ilmiah sederhana tentang isu konservasi, lengkap dengan data dan argumen yang kuat.
Modul ini mengubah mereka dari sekadar pembaca menjadi penulis yang peduli dan mampu menyuarakan gagasan mereka untuk konservasi alam.
Secara keseluruhan, modul-modul ajar ini adalah sebuah ekosistem pembelajaran yang terintegrasi.
Setiap bab saling melengkapi untuk membentuk peserta didik yang holistik.
Kompetensi abad ke-21 seperti penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi tidak lagi diajarkan secara terpisah, melainkan terjalin erat dalam setiap aktivitas.
Peserta didik belajar bahwa Bahasa Indonesia adalah alat, bukan sekadar tujuan, untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang dunia.