Modul Ajar

Modul Ajar Deep Learning Koding dan Kecerdasan Artifisial Kelas 10 SMK

Penulis: Siti Umnah
Editor: Siti Umnah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI MODUL AJAR : Ini Modul Ajar Deep Learning Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) Tahun Ajaran 2025/2026.(Freepik.com)

Pilar ini berfokus pada pencarian kesamaan, tren, atau karakteristik yang berulang pada sub-masalah yang telah dipisahkan. 

Dengan mengenali pola, siswa dapat menemukan akar masalah yang sama dan menerapkan solusi yang sudah ada atau menciptakan solusi baru yang dapat diterapkan secara lebih luas. 
Contohnya, jika masalah sampah selalu menumpuk di tempat yang sama, itu adalah pola perilaku yang perlu diatasi.

Pilar ketiga adalah Abstraksi (Abstraction). Abstraksi adalah proses menyaring atau menghilangkan detail yang tidak penting dari suatu masalah dan fokus pada informasi yang paling relevan untuk menyelesaikannya. 

Ini membantu siswa melihat gambaran besar dan membuat model masalah yang lebih sederhana. 

Sebagai contoh, dalam kasus masalah sampah, detail seperti merek makanan yang dibuang tidak penting. 

Abstraksinya adalah "manajemen limbah padat yang buruk" dan "kesadaran lingkungan yang rendah".

Pilar terakhir adalah Algoritma (Algorithms). Setelah masalah dipecah, polanya dikenali, dan inti masalahnya diidentifikasi, siswa merancang algoritma. 

Algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang jelas, terurut, dan logis untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan. 

Mirip dengan resep masakan, setiap langkah harus diikuti dengan benar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. 

Contoh algoritma sederhana untuk mengurangi sampah adalah dengan melakukan sosialisasi, menyediakan tempat sampah terpilah, dan menentukan jadwal pengumpulan sampah.

Keempat pilar ini bekerja secara sinergis. 

Pertama, Dekomposisi memecah masalah besar. Kedua, Pengenalan Pola menemukan kesamaan di bagian-bagian yang sudah dipecah. Ketiga, Abstraksi membuang detail tidak penting untuk fokus pada inti masalah. 

Terakhir, Algoritma merancang langkah-langkah sistematis untuk menyelesaikan inti masalah tersebut. Proses ini secara keseluruhan menjadi kerangka berpikir yang kuat bagi siswa.

Modul ini juga mengimplementasikan strategi pembelajaran berbasis proyek sederhana (Project-Based Learning - PjBL), di mana siswa bekerja dalam tim untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah nyata di lingkungan sekitar mereka, seperti masalah di pedesaan. 

Melalui pembelajaran kolaboratif, inkuiri terbimbing, dan refleksi, modul ini tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk menjadi pemecah masalah yang efektif.

Halaman
123

Berita Terkini