SRIPOKU.COM -- Sedikitnya delapan penyakit dengan biaya pengobatan tinggi menjadi beban terbesar bagi BPJS Kesehatan sepanjang tahun 2024.
Penyakit jantung menempati urutan pertama dengan total 22,5 juta kasus yang menghabiskan biaya fantastis, mencapai Rp19,2 triliun.
Menurut data yang dirilis Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, dalam acara Public Expose: Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2024, Senin (14/7/2025), penyakit kanker menyusul di posisi kedua dengan 4,2 juta kasus dan biaya tembus Rp6,4 triliun.
Sementara itu, stroke berada di urutan ketiga dengan 3,8 juta kasus dan biaya sebesar Rp5,8 triliun.
"Penyakit-penyakit tersebut menghabiskan 21,32 persen dari total biaya pelayanan kesehatan yang dibayarkan BPJS Kesehatan tahun 2024," jelas Ghufron.
Baca juga: 12 Tahun Layanan BPJS Kesehatan, 3 Isu Ini Masih Butuh Perhatian Semua Pihak
Secara keseluruhan, pemanfaatan layanan JKN selama tahun 2024 mencapai 673,9 juta kunjungan, atau rata-rata 1,8 juta pemanfaatan per hari.
Angka ini membuktikan bahwa program JKN sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Sehari lebih dari 1,8 juta utilitasnya. Pada awal BPJS itu 252 ribu," tambah Ghufron.
Ia juga menegaskan bahwa peserta yang menerima layanan kesehatan tidak hanya terbatas pada pasien yang sakit, tetapi juga mereka yang sehat.
Layanan kunjungan sehat meliputi imunisasi, penyuluhan kesehatan perorangan atau kelompok, pemeriksaan kesehatan ibu dan anak serta KB, kunjungan rumah, dan senam sehat.
Total pemanfaatan program JKN mengalami peningkatan signifikan dari 606,7 juta pada tahun 2023 menjadi 673,9 juta pemanfaatan per tahun di 2024.
"Kepercayaan masyarakat tumbuh kepada kami," pungkas Ghufron.
Berikut ini Daftar 8 Penyakit Berbiaya Mahal (Katastropik):
1. Jantung ada 22,5 juta kasus dengan biaya Rp 19,2 Triliun
2. Kanker ada 4,2 juta kasus dengan biaya Rp 6,4 triliun