SRIPOKU.COMĀ - Berikut ini soal dan jawaban modul 2 topik 4 UKPPPG 2025 bertema School Well-Being .
Soal modul 2 topik 4 ini bisa membantu Bapak/Ibu Guru untuk tahap selanjutnya.
Soal UKPPPG 2025 modul 2 memiliki beberapa topik.
Topik 1: Pentingnya Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL)
Topik 2: Peran Guru Sebagai Teladan
Topik 3: Experiential Learning
Topik 4: School Well-Being
Baca juga: Modul 2 Topik 3 UKPPPG 2025, Topik Experiential Learning, Apa Contoh Nyata Concrete Experience?
Dalam artikel ini akan membahas modul 2 topik 4 terlebih dahulu.
1. Apa peran emotional literacy dalam mendukung school well-being?
A. Mengurangi waktu istirahat siswa
B. Meningkatkan kemampuan siswa dalam komunikasi dan relasi sosial
C. Membatasi ekspresi emosional siswa
D. Mendorong persaingan akademik
Pembahasan:
Emotional literacy mendukung siswa dalam mengenali, memahami, dan mengelola emosi, yang penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat.
Jawaban : B
2. Apa karakteristik utama iklim kelas High Control - High Warmth menurut Borich?
A. Guru memberikan pujian dan tetap memegang kendali kelas
B. Guru menghukum tanpa penjelasan
C. Guru membatasi inisiatif siswa
D. Siswa belajar sepenuhnya mandiri
Pembahasan:
Dalam High Control - High Warmth, guru berorientasi pada tugas namun tetap responsif dan suportif terhadap siswa.
Jawaban : A
3. Mengapa keterlibatan orang tua penting dalam menciptakan school well-being?
A. Orang tua dapat menggantikan peran guru
B. Orang tua adalah penyumbang dana utama
C. Dukungan orang tua memperkuat lingkungan emosional siswa
D. Orang tua mengatur sistem evaluasi akademik
Pembahasan:
Kolaborasi sekolah dan orang tua menciptakan kesinambungan antara lingkungan rumah dan sekolah, memperkuat iklim positif.
Jawaban : C
4. Faktor berikut dapat menghambat school well-being secara signifikan, kecuali:
A. Stres berkepanjangan pada guru
B. Keberagaman gaya belajar siswa
C. Kurangnya emotional literacy
D. Iklim kelas dengan kontrol tinggi dan kehangatan rendah
Pembahasan:
Keberagaman gaya belajar bukan penghambat, justru tantangan yang dapat diakomodasi. Sementara tiga faktor lainnya berkontribusi pada rendahnya kesejahteraan di sekolah.
Jawaban : B
5. Strategi yang paling tepat untuk mendorong school well-being secara menyeluruh adalah:
A. Memberi sanksi bagi siswa yang tidak disiplin
B. Fokus pada capaian akademik semata
C. Mengembangkan iklim sekolah yang suportif, kolaboratif, dan sehat
D. Memberi tugas tambahan untuk meningkatkan motivasi
Pembahasan:
School well-being menuntut intervensi menyeluruh yang melibatkan pengembangan hubungan, kesehatan mental, dan lingkungan belajar yang kondusif.
Jawaban : C