SRIPOKU.COMĀ - Dedi Mulyadi kembali menuai sorotan atas aksinya yang ingin menghapus PR anak sekolah.
Menurut Dedi Mulyadi selama ini PR anak sekolah tersebut kebanyakan dikerjakan oleh orang tua.
Hal itu pun menjadi beban di rumah, padahal menurut Dedi Mulyadi seharusnya semua hal yang bersangkutan dengan sekolah haruslah dikerjakan di sekolah.
Termasuk pula PR atau tugas sekolah lainnya.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menghapus pekerjaan rumah bagi anak sekolah," ujar Dedi dilansir dari TribunBogor.
Dedi mengungkapkan, ada kekeliruan dalam pemberian PR untuk siswa.
Selama ini, kata dia, PR siswa khususnya untuk tingkat sekolah dasar (SD) justru dikerjakan oleh orang tua.
"Karena selama ini kan ada sesuatu yang ironi. Ironinya bagaimana? Gurunya ngasih PR pada muridnya, yang ngerjainnya orang tuanya," ucapnya.
Baca juga: 100 Hari Jadi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Dapat 7 Julukan, Tukang Ngonten hingga Raja Sunda
Menurutnya, semua urusan yang berkaitan dengan pembelajaran harus diselesaikan di sekolah.
Sementara di rumah, anak-anak tinggal istirahat dan membantu orang tua.
"Seluruh pekerjaan sekolah dikerjakan di sekolah, tugas sekolah dikerjakan di sekolah, tidak dibawa menjadi beban rumah, di rumah anak-anak tidur rileks, baca buku, olahraga, fokus membantu orang tua," katanya.
Dedi Mulyadi Tegas tak Akan Hentikan Programnya
Sementara itu terkait programnya mendidik anak nakal di Barak sempat menjadi sorotan.
Dedi Mulyadi dengan tegas menyebut tak akan mengehentikan program pendidikan militer yang sudah dilakukannya.
Dedi Mulyadi lantas menyinggung sosok yang ingin pendidikan militer yang telah berjalan itu gagal.