Mahyadi juga tidak mau jemawa menyebutkan target di tingkat nasional nantinya. Yang pasti harapannya bisa ada peningkatan dari tahun sebelumnya.
"Ya kita tidak bisa janji bisa dapat target peringkat berapa. Yang jelas tiap tahun ada perkembangan dari tahun kemarin," pungkasnya.
Mahyadi Panggabean sempat menjadi sorotan lantaran posisinya sebagai Asisten Pelatih Sriwijaya FC yang kembali diturunkan menjadi pemain memperkuat Laskar Wong Kito di babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25.
Di tengah krisis pemain Sriwijaya FC, mantan bek kiri Timnas Indonesia Piala Asia 2007, Mahyadi Panggabean adalah tipe pemain dengan ciri khas bagus memberi umpan dan mengeksekusi bola mati.
Pelatih kepala Sriwijaya FC juga tentu sudah mempertimbangkan menurunkan Mahyadi Panggabean di menit ke-78 menggantikan Tomi Darmawan saat menghadapi Persikota Tangerang di Stadion Benteng Reborn Tangerang Banten, Jumat (30/1/2025).
Mahyadi Panggabean merupakan pencetak gol ke gawang Singapura di Piala Tiger 2004, kini kembali bermain di level profesional setelah tiga tahun fokus dalam jajaran kepelatihan Sriwijaya FC.
Mahyadi Panggabean menjadi Asisten pelatih Sriwijaya FC sejak musim kompetisi Liga 2 2022.
Pria yang akrab disapa coach May memang dikenal masih rajin melakukan latihan bareng tim RSUD Siti Fatimah Azzahra Provinsi Sumsel.
Ia juga mengisi waktunya dengan melatih anak-anak SSB, dan kerap mengikuti undangan fun game futsal.
Baca juga: EPA Sriwijaya FC Bakal Meledak Dukungan Sponsor, David: Pembinaan Usia Dini Demi Bangkitkan SFC
Mahyadi Panggabean yang sebelum kembali bergabung dengan Sriwijaya FC, merupakan pemain dan merangkap sebagai asisten pelatih tim senior PS Palembang Liga 3 serta menjadi Head Coach Tim U17 Suratin PS Palembang.
Pesepakbola kelahiran Sibolga (Sumut) 8 Januari 1982 beristrikan Masayu Fahdalea, wanita asli wong Pasar Kuto Palembang yang dinikahinya 2008.
Mahyadi Panggabean selama menjadi pemain sepak bola Indonesia bisa berposisi di tengah maupun belakang dan bertinggi badan 175 cm dikenal semenjak bermain untuk klub PSMS Medan dan pernah menjadi pemain timnas U-23 Indonesia pada tahun 2005.
Pria yang akrab disapa Bang May senang bisa kembali bergabung dengan Sriwijaya FC meski statusnya kini sebagai Asisten Pelatih. Pada tahun 2010 hingga tahun 2013 ia berseragam jersey Laskar Wong Kito semasa pelatihnya pergantian dari Rahmad Darmawan ke Ivan Kolev.
Dirinya berhasil mempersembahkan gelar Piala Indonesia ke-3 untuk Laskar Wong Kito pada awal bergabungnya yakni pada 2010 lalu.
Ia mengungkapkan selama berkarier di sepakbola paling berkesan dengan dua tim besar di tanah air yakni PSMS dan Sriwijaya FC.