Polisi Tewas Ditembak

Daftar Tersangka Kasus Sabung Ayam Berujung Maut di Lampung, Ada 2 Oknum TNI & 1 Polisi Polda Sumsel

Penulis: Shafira Rianiesti Noor
Editor: Odi Aria
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERSANGKA SABUNG AYAM - Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika bersama Penjabat (Pj) Danpuspom TNI Mayor Jenderal TNI Eka Wijaya Permana hadir di GSG Mapolda Lampung untuk melakukan konferensi pers, Selasa (25/3/2/2025). Akhirnya 2 oknum TNI tembak polisi di Way Kanan ditetapkan tersangka

Kehadirannya di lokasi judi sabung ayam bukan tanpa alasan. Ia datang atas undangan dan bahkan turut menyebarkan undangan melalui video.

"Kenal dengan pelaku sejak 2018. Kemudian dia datang karena ada invitation dan satu jejak digital di mana dia juga membuat video ajakan. Dia juga memiliki kegemaran sabung ayam," jelas Kapolda Helmy.

Selain Bripda KP, seorang anggota Polres Lampung Tengah (Lamteng) bernama Wayan turut diperiksa sebagai saksi.

Wayan mengetahui undangan judi sabung ayam tersebut dan datang ke lokasi bersama rekannya. Ia juga mengenal pengelola judi sabung ayam tersebut.

Namun, Wayan dan rekannya telah meninggalkan lokasi pada pukul 16.00 WIB, sebelum penggerebekan terjadi.

"Dalam keterangannya, dia mengetahui ada undangan kemudian dia bersama dengan rekannya dari (Polres) Lampung Tengah menuju ke lokasi. Dia tahu siapa pengelolanya dan sebagainya. Tetapi, jam 16.00 WIB, dia sudah pulang. Sehingga yang bersangkutan ditetapkan menjadi saksi dalam kasus perjudian tersebut," terang Kapolda Helmy.

Saksi lain, N, yang berjualan di sekitar lokasi judi sabung ayam, juga diperiksa. N menjadi saksi baik untuk kasus judi sabung ayam maupun kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota Polsek Negara Batin.

Rekaman Detik-detik 2 Oknum TNI Tembak 3 Polisi Insiden Sabung Ayam di Lampung

Diketahui, 3 anggota polisi gugur setelah tertembak dalam penggerebekan judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.

Tiga anggota yang tewas ditembak adalah Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.

Diungkap oleh Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, banyak saksi yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut.

"Yang jelas ya, banyak orang yang bisa melihat secara langsung siapa pelakunya dan membawa senjatanya apa, karakternya apa. Karena ternyata ya momen itu bukan gelap, bukan petang, tapi masih terang-benderang walaupun jam 5 sore," ujar Choirul.

Choirul Anam menegaskan bahwa banyak saksi yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut, termasuk senjata yang digunakan pelaku.

Bahkan, Kompolnas mengantongi rekaman video yang memperlihatkan dengan jelas jalannya kejadian.

Namun, ia mempertanyakan mengapa hingga saat ini belum ada tersangka dalam kasus ini, meskipun fakta-fakta yang ada dinilai cukup jelas.

Halaman
1234

Berita Terkini