SRIPOKU.COM - Kurang lebih setahun yang lalu, Titin Kurniasih merasa dunia seakan runtuh. Cemas, takut, dan khawatir. Demikian perasaan yang menghantuinya. Penyebabnya adalah kondisi sang buah hati.
Dika, demikian anak lelakinya biasa disapa, mengalami batuk berkepanjangan. Di malam hari, Titin kerap terjaga memeriksa keadaan Dika yang semakin kurus dan tak berselera makan.
Di usia 1 tahun 3 bulan, berat Dika masih 7 kilogram (kg). Normalnya, anak seusia Dika sudah mencapai berat sekitar 10 kg.
Saat memeriksakan anaknya di Rumah Sakit Bukit Asam Medika (RS BAM) pada Desember 2023, diketahui ternyata Dika menderita TBC. Hasil pemeriksaan X-ray menunjukkan adanya flek di paru-paru Dika.
"Waktu lahir, berat badannya Dika kurang. Kurang mendapat ASI (Air Susu Ibu) juga. Waktu umur 1 tahun 3 bulan, diperiksa di RS BAM pakai BPJS Kesehatan. Saat rontgen, ditemukan ada flek di paru-paru karena TBC," tutur Titin.
Gara-gara penyakit TBC, Dika harus menjalani pengobatan khusus selama berbulan-bulan.
"Kata dokter, kemungkinan terkena TBC dari lingkungan di luar keluarga," ujarnya.
Titin pun berjuang keras agar tumbuh kembang si buah hati tak terganggu. Ia mengikuti setiap petunjuk dari tenaga medis, mencari makanan bergizi, memastikan buah hatinya mendapatkan perawatan yang dibutuhkan, berharap sang anak segera sembuh.
Titin adalah warga Desa Tanjung Agung di Kabupaten Muara Enim, suaminya bekerja sebagai sopir di tambang sedangkan ia sendiri sehari-hari berjualan manisan di rumahnya.
Di tengah kecemasannya, ia menerima informasi dari Puskesmas Tanjung Agung bahwa Puskesmas, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan pemerintah desa/kelurahan di sekitar wilayah operasi perusahaan, bekerja sama untuk berupaya mencegah permasalahan kekurangan gizi pada anak melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Titin mengungkapkan, anaknya masuk ke dalam list penerima PMT sejak awal tahun 2024.
PMT tersebut berupa susu formula untuk balita, makanan yang mengandung protein, hingga sayur-sayuran.
Setiap bulan, Titin mengambil makanan tambahan tersebut ke Puskesmas Tanjung Agung.
"Makanan tambahan yang diberikan tidak hanya bergizi, tapi juga disukai anak saya. Ada susu formula untuk balita, bakso, sayuran, siomay ayam dan pangsit untuk anak-anak. Sejak berobat dan dapat PMT, anak saya makannya lahap, habis terus," tuturnya.
Perlahan, kondisi Dika membaik. Nafsu makannya bertambah, tubuhnya semakin kuat. Berat badan Dika juga meningkat pesat. Dalam 6 bulan, Dika sembuh dari TBC.