Berita Sriwijaya FC

Manajemen Sriwijaya FC Akui Sulit Maksimalkan Budget Rp 10 M, Isu Format Liga 2 2025/26 Berubah

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Abdul Hafiz Sripo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAKSIMALKAN BUDGET - CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta mengakui manajemen Sriwijaya FC bakal sulit memaksimalkan budget Rp 10 miliar jika melihat isu perubahan format baru musim 2025/26 nanti.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC mengakui bakal sulit memaksimalkan budget Rp 10 miliar jika melihat isu perubahan format baru yang akan diberlakukan pada musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26 nanti.

"KIta coba angggarkan itu maksimal Rp 10 miliar. Kita maksimalkanlah. Tapi kita tunggu lihat format kompetisinya seperti apa," ungkap ungkap CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta pemegang saham mayoritas PT SOM selaku pengelola Sriwijaya FC, Jumat (7/3/2025).

Bocoran dari konsep format Liga 2 2025/26 nanti, Sriwijaya FC akan menjadi salah satu kontestan dari 20 klub yang terbagi ke dalam dua wilayah yakni Barat dan Timur.

Sriwijaya FC dan 19 tim Liga 2 lainnya terbagi ke dalam 2 grup. Masing-masing grup terdiri dari 10 tim dan masing-masing bakal melakoni 27 pertandingan dengan memainkan format triple round robin.

"Artinya kalau format kompetisinya dirubah biaya pertandingannya juga akan bertambah. Terlebih kalau kita kalau bertandingnya mungkin sudah ada isu-isunya akan dibagi 2 grup, kemudian nanti ada 3 kali pertandingan home away kemudian ditambah 1 pertandingan lagi bisa home bisa away tentu biaya bertambah," kata Anggoro Prajesta yang baru saja menempati jabatan Direktur Olahraga Sriwijaya FC.  

Sebelumnya pria yang akrab disapa Goro ini kepada Sripoku.com menyatakan manajemen Sriwijaya FC tetap mentargetkan untuk lolos Liga 1 musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26 nanti.

"Target haruslah Liga 1. Tapi bukan harga mati. Kembali lagi antara emosional versus rasional. Kalau rasional berat. Tapi kalau secara emosional, masak Sriwijaya FC mau target tim degradasi, kan gak mungkin. Kalau target setinggi-tingginya aja," kata Anggoro Prajesta.

Kalau bicara budget terkadang gak sebanding dengan prestasi. Saya kadang-kadang gak percaya. Gak pasti. Tiba-tiba budgetnya sudah sesuai untuk target promosi Liga 1, ternyata gagal. Siapa yang mau tanggung jawab sama investor atau sponsor?

Pria yang memiliki background advokat dan memiliki peran penting di Sriwijaya FC ini sepakat bakal memutus trend buruk 2 kali musim berturut-turut nyemplung playoff degradasi. 

"Yang pastinya kalau target realistis kita ingin Srwijaya FC musim depan masuk playoff promosi," kata Anggoro. 

Hanya saja kata Anggoro Prajesta, Sriwijaya FC masih menunggu format kompetisi musim depan apakah masih sama atau berubah.

"Katanya format bakal berubah jadi kayak Liga 1 yang promosi peringkat berapa yang atas, yang bawah degradasi. Makanya kita bicara target, kita lihat dulu formatnya nanti gimana," ujar Anggoro Prajesta. 

Dikatakan Anggoro Prajesta, format kompetisi 2024/25 lalu terlalu mencekik. Semuanya tim termasuk Sriwijaya FC berpotensi degradasi.

Ia juga mencontohkan pada musim kemarin Persika Subang di putaran pertama terseok-seok banget di papan bawah. Sekarang di playoff dia paling atas.

"Jadi kita mau kita main tengah juga terancam degradasi. Kalau begitu mending santai aja," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini