Berita Sriwijaya FC

Bukan Bersatu Support Sriwijaya FC Plt Gubernur Sumsel Justru Dirikan Klub Pesaing, Bos David Sedih

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Abdul Hafiz Sripo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DAVID SEDIH - Ketua Umum Askot PSSI Palembang Moh David yang juga Asisten Manajer Sriwijaya FC juga mengaku terkejut dan sedih membaca berita Plt Gubernur Sumsel H Cik Ujang SH bakal mendirikan klub Sumsel United yang akan sama-sama bersaing dengan Sriwijaya FC di kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26.

Sriwijaya FC yang berawalnya dari dana APBD Pemprov Sumsel sewajarnya dilanjutkan ke Syahrial Oesman. Dengan gegap gempita double winner diteruskan ke Alex Noerdin juga menjadi juara. 

Selayaknya juga HDCU meneruskan tongkat estafet ini. Alangkah bangganya masyarakat Sumatera Selatan kalau HDCU meneruskan klub Sriwijaya FC minimal menaikkan ke Liga 1. HDCU akan dikenang masyarakat Sumsel. Kalau membentuk klub baru itu akan banyak makan energi, sedangakan Sriwijaya FC ini tinggal dipoles.

Tinggal tinta hijau mereka untuk mencarikan sponsor perusahaan besar di Sumsel. Tapi kalau ngotot menjadi Sumsel United, kami tidak masalah. Itu hak gubernur dan wagub terpilih. Jadi Sriwijaya FC juga jangan kecewa.

Qusoi berharap kepada PT Digi Sport Asia untuk bertindak profesional mengelola Sriwijaya FC kedepannya seperti manajemen Dewa United atau Bali United.

Dengan jaringan PT Digi Sport Asia dan pengalaman 1 musim kemarin bagaimana mengelola tim profesional, Qusoi berharap CEO Digi Anggoro Prajesta dan owner Digi Sport Alexander Rusli menjadikan tim Sriwijaya FC ini ke depan menjadi juara kembali atau minimal lolos ke Liga 1 ke depan.

"Alangkah eloknya kepada yang terhormat Bapak HDCU memikirkan klub SFC yang sudah menjadi ikon Sumsel," pungkasnya. 

Sementara Ketua Sriwijaya Mania (S-MAN) Eddy Ismail menyatakan akan tetap setia membela Sriwijaya FC meski telah mendengar rencana Plt Gubernur Sumsel H Cik Ujang akan membuat klub baru Liga 2 bernama Sumsel United di Sumsel.

"Kami tetap setia dengan Sriwijaya FC, tidak ada SFC tidak ada S-MAN. Nama S-MAN juga dilegalkan di notaris tidak bisa diubah lagi dengan nama klub lain," kata Eddy Ismail. 

Eddy tetap berharap apa yang diutarakan Cik Ujang baru sebatas wancana saja. Dia berpesan jangan membuat warga Sumsel kecewa dengan kebijakan membuat klub baru untuk menjadi saingan tim kebanggan publik Sumsel Laskar Wong Kito.

"Semoga baru wancana, pikirkan SFC ke Liga 1 saja. Kenapa harus buat yang baru urus saja yang sudah ada. SFC ini bukan klub milik Palembang SFC memilik Sumsel. Jadi kenapa harus ada klub Sumsel United, SFC juga mililk masyarakat Sumsel," kata Eddy Ismail.

Eddy memberikan pernyataan tegas, siapapun yang mengurus Laskar Wong Kito, S-MAN akan selalu ada memberikan dukungan.

"Kami S-MAN hanya akan royal kepada orang yang mengurus SFC saja." tegasnya.

 

Berita Terkini