Bahkan skuat Sriwijaya FC ini pun kompak menyuarakan "Gaji dulu baru timbul motivasi".
"Info dari manajemen Sriwijaya FC kan pulang dari Medan akan dibayar gaji," ungkap nara sumber tim Sriwijaya FC kepada Sripoku.com, Rabu (22/1/2025).
Masih belum beruntungnya Sriwijaya FC memetik poin di laga perdana babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 menjadi warning lampu merah.
Jangan sampai terlena dengan kondisi seperti ini dibiarkan berlarut-larut, tim Sriwijaya FC sangat terancam degradasi ke Liga 3.
Sriwijaya FC bersama kapten timnya Tomi Darmawan harus mengakui keunggulan PSMS Medan di Stadion Baharudin Siregar, dengan skor akhir 2-0, Minggu (19/1/2025) lalu.
Menurutnya, motivasi yang terbaik saat ini agar Sriwijaya FC bisa bangkit dari dasar klasemen ialah dibayar gaji.
"Bagaimana mau memberikan motivasi ke pemain, pelatih kepalanya saja 3 bulan belum digaji. Asisten pelatih belum, pemain belum. Motivasi terbaik saat ini ialah bayarkan gaji," ujarnya.
Pasca melakoni laga pedana babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 dengan menelan kekalahan 2-0 di kandang PSMS Medan, Minggu (19/1/2025), skuat tim Sriwijaya FC kembali pulang ke Palembang.
Untuk berjuang agar tetap bertahan di Liga 2 musim depan, Sriwijaya FC harus mengumpulkan pundi-pundi poin kemenangan, terutama laga home.
Laga selanjutnya, sejatinya Sriwijaya FC akan menjamu Nusantara United FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (24/1/2025) pukul 15.30.
Namun kabar tidak sedap kembali menimpa skuat tim Sriwijaya FC ini kembali akan mogok latihan dan mogok bertanding.
Mereka kembali menuntut agar manajemen Sriwijaya FC segera menuntaskan tunggakan gaji plus DP (Down Payment).
"Tinggal keseriusan manajemen saja kalau mau tim ini selamat. Selesaikanlah semua kewajiban hak pelatih, pemain dan ofisial sebelum lawan Nusantara United FC ini kalau masih mau bertahan di Liga 2," ungkap sumber dari skuat Sriwijaya FC.
Menurutnya, kalau melihat permainan tim Sriwijaya FC saat dikalahkan PSMS Medan 2-0 pada laga perdana playoff degradasi kemarin, semua yakin dengan tim ini masih mampu bersaing.
"Kita kalah di non teknis kemarin. Sementara tim lawan serius biar tidak degradasi," katanya.
Ia menegaskan mogok main tim Sriwijaya FC ini bukan gertak sambal sebagai ancaman untuk menakut-nakuti saja.
"Kami gak mau main. Ini bukan ancaman, tapi serius. Pembayaran gaji yang belum dibayar manajemen, pelatih, pemain dan ofisial, pembayaran DP pelatih dan pemain," bebernya.
Sudah menjadi rahasia umum jika tunggakan gaji pemain, ofisial dan pelatih yang selama ini menjadi ganjalan para pemain hingga membuat banyak yang hengkang dan mengurangi motivasi tim Elang Andalas selama ini.
Termasuk terakhir stoper asing asal Brasil Gabriel Silva enggan kembali diajak bergabung Sriwijaya FC dan lebih memilih hengkang ke Thailand, lantaran manajemen SFC belum bisa mengabulkan untuk menuntaskan permasalahan gaji.
Terkait hal ini Dirtek PT SOM Indrayadi yang sempat ditanya Sripoku.com masih enggan berkomentar banyak.
"No comment kalau soal itu (gaji)," ujar mantan pelatih kiper Sriwijaya FC yang mengaku dirinya lebih fokus masalah teknis tim.