Herman melanjutkan, Widya lalu diminta mengendarai mobil untuk menjemput dua orang pelaku lainnya di Jakabaring.
"Setelah itu pemilik kendaraan diturunkan di wilayah Pemulutan," ungkap Herman.
Beruntung Widya tak mengalami luka pada peristiwa tersebut, namun sempat harus kehilangan mobil Honda Jazz warna silver dengan plat nomor B 1735 NMV.
Kasus ini pun ditangani aparat gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan dan Satreskrim Polres Ogan Ilir.
"Setelah kejadian, korban melapor ke Polda Sumsel karena lebih dekat dengan tempat tinggal di Palembang," kata Herman.
Pelaku Diringkus di Lahat
Diberitakan sebelumnya, aksi penodongan yang menimpa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, beberapa waktu lalu akhirnya menemui titik terang. Unit V Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil meringkus para terduga pelaku dalam sebuah operasi penangkapan yang berlangsung hingga ke Kabupaten Lahat.
Suasana di Mapolda Sumsel pada Rabu (8/1/2025) sore tampak berbeda. Tiga orang terlihat digiring masuk ke ruang riksa Unit V Subdit III Jatanras.
Salah seorang di antaranya mengenakan jaket hoodie abu-abu, diduga kuat sebagai pelaku utama dalam aksi penodongan tersebut. Wajah mereka tertunduk, menyiratkan penyesalan atau mungkin kekhawatiran atas nasib yang akan menimpa.
Penangkapan ini bukanlah proses yang mudah. Tim Jatanras harus melakukan pengejaran hingga ke Kabupaten Lahat, sebuah wilayah yang cukup jauh dari lokasi kejadian di Ogan Ilir.
Upaya pelarian para terduga pelaku akhirnya terhenti di sana. Mereka diamankan pada Rabu pagi dan tiba di Polda Sumsel sekitar pukul 16:15 WIB.
Lebih dari sekadar penangkapan pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti penting, yaitu mobil milik korban yang sempat dibawa kabur.
Namun, ada yang berbeda dengan mobil tersebut. Para terduga pelaku sempat mengganti plat nomor asli mobil, B 1735 NMV, dengan plat palsu BG 1544 QE.
Sebuah upaya untuk mengelabui petugas yang sayangnya gagal. Selain mobil, sebilah senjata tajam yang diduga digunakan saat aksi penodongan juga turut disita sebagai barang bukti.
Di ruang riksa, para terduga pelaku menjalani pemeriksaan intensif. Pertanyaan demi pertanyaan diajukan oleh penyidik untuk mengungkap detail kejadian dan peran masing-masing pelaku. Suasana tegang dan serius menyelimuti ruangan tersebut.
Baca tanpa iklan