Berita Sriwijaya FC

SAVESFC, Sesepuh Suporter Sriwijaya FC Pertanyakan Kemampuan PT Digi, Urus 2 Laga Sisa + Play-off

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Abdul Hafiz Sripo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu pendiri Sriwijaya Mania Sahrizal mempertanyakan kemampuan PT Digi Sport selaku Manajemen Sriwijaya FC dalam menuntaskan perjalanan SFC di sisa musim Pegadaian Liga 2 2024/2025. 

SRIPOKU,COM, PALEMBANG - Kemampuan Manajemen Sriwijaya FC yakni PT Digi Sport Asia terus dipertanyakan pecinta SFC.

Kali ini salah satu pendiri Sriwijaya Mania Sahrizal dengan tegas mempertanyakan kemampuan PT Digi Sport selaku Manajemen Sriwijaya FC dalam menuntaskan perjalanan SFC di sisa musim Pegadaian Liga 2 2024/2025. 

Betapa tidak setelah pertandingan di Stadion Pakan Sari Bogor vs Persikabo 1973 dengan skor 0-0, Kamis (19/12/2024), Sriwijaya FC masih memiliki 2 pertandingan yakni di kandang pada tanggal 4 Januari 2025 menjamu FC Bekasi City serta laga away terakhir di tanggal 11 Januari 2025 ke markas PSMS Medan. 

"Selanjutnya Sriwijaya FC masih akan melakoni 6 pertandingan di babak play-off degradasi," ungkap Sahrizal kepada Sripoku.com, Jumat (20/12/2024).

Karena kata Sahrizal, saat ini sudah jelas pemerintah tidak bisa langsung menggelontorkan dana ke Sriwijaya FC, sepakbola hendaknya diurus oleh orang-orang profesional dan jujur, berani berkorban untuk klub, terobosan untuk mendapatkan sponsor mutlak dimiliki. 

Menurutnya, statement bos PT Digi Sport Asia pada Jumat (13/12/2024) yang menyatakan bahwa "manajemen tidak punya uang boss" adalah sesuatu yang sangat aneh dan terkesan tidak bertanggung jawab atas nasib pemain yang telah 3 bulan belum menerima gaji diperparah belum dibayarnya DP pemain.

Sahrizal juga mempertanyakan sikap Aliansi Pecinta Sriwijaya FC yang hadir pada pertemuan tersebut,

"Iya saya juga bingung sikap 3 kelompok suporter yang turut hadir dalam pertemuan tersebut," kata Sahrizal.

Secara gamblang Sahrizal mengkiritisi Qusoi yang katanya mewakili suara Aliansi pecinta SFC pada pertemuan tersebut, Pun demikian Eddy Ismail Ketua umum Sriwijaya Mania serta Rocky Ketua Harian Singa Mania. 

"Seharusnya mereka dengan lantang mengatakan bahwa PT Digi Sport Asia mundur dari Manajemen SFC karena ketidakmampuan mengatasi persoalan finansial (gaji pemain, pelatih maupun official), mau sampai kapan?
Tidak ada gunanya bila yang mundur hanya seorang Manajer yang notabene digaji oleh PT Digi Sport Asia," kata Sahrizal.

Sahrizal juga meminta kepada kelompok suporter, tidak serta merta menghujat dan mengkritisi Herman Deru Gubernur terpilih. Dan menyampaikan statemen yang berlebihan. Dan akhirnya juga masih minta pertolongan kepada Gubenur-Wagub terpilih HDCU (Herman Deru-Cik Ujang).
 
Sahrizal dengan tulus berterima kasih kepada seluruh pemain, pelatih dan official yang masih berkomitmen menjaga marwah SFC walau hak mereka belum dipenuhi haknya oleh PT Digi Sport Asia selaku pemegang saham mayoritas PT Sriwijaya Optimis Mandiri.

"Di mata kami PT SOM seolah berubah menjadi PT Sriwijaya Pesimis Mandiri di tangan PT Digi Sport Asia," sindir Sahrizal. 

Tidak ada cara lain bila ingin penyelemat hadir nantinya, PT Digi Sport Asia harus mundur bila tidak sanggup menuntaskan kewajiban baik mundur secara gentle atau harus dimundurkan secara paksa (dipailitkan). 

"Saya yakin sekali masih banyak orang di Sumsel yang ingin membantu penyelamatan SFC. Tapi bila PT Digi Sport Asia masih menjadi Manajemen SFC mereka tidak akan mau, karena kepongahan PT Digi Sport Asia yang konon katanya profesional tapi hanya seperti amatiran," kata Sahrizal.

Manajemen Komit dan Tidak Buang Badan

Halaman
12

Berita Terkini