Saat ini bangkai kerbau mati dibiarkan tergeletak di rawa dan kolong jalan tol di wilayah Desa Tanjung Seteko.
Petugas dinas masih melakukan pendataan terkait kemungkinan bertambahnya jumlah kerbau yang mati.
Menurut Lilis, wabah ngorok mulai terdeteksi di Ogan Ilir sejak Februari lalu di mana sebelumnya ada tiga ekor kerbau mati di Desa Tanjung Lubuk Kecamatan Indralaya Selatan.
Setelah temuan tersebut, Pemkab Ogan Ilir gencar memvaksin hewan ternak sapi dan kerbau, diantaranya di wilayah Indralaya dan Indralaya Selatan.
"Jadi total sejauh ini sudah 14 kerbau mati karena wabah SE di Ogan Ilir," terang Lilis.
Sementara sudah lebih dari 200 ekor kerbau dan sapi di Ogan Ilir yang divaksin oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Lilis mengimbau para peternak sapi dan kerbau silakan melapor jika ada hewan ternak yang terindikasi wabah penyakit ngorok.
"Vaksin untuk pencegahan penyakit ngorok ini tidak dipungut biaya alias gratis," jelas Lilis.