Kecelakaan Maut Bus vs Kereta Api

BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut Bus vs Kereta Api di OKU Timur, 1 Orang Dikabarkan Tewas

Penulis: Choirul OKUT
Editor: Odi Aria
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut Bus vs Kereta Api di OKU Timur, 3 Orang Dikabarkan Tewas

Hingga pukul 14.30 WIB Bus Putra Sulung masing terbentang di pelintasan KAI belum di evakuasi. Begitu juga KAI penumpang masih berada di lokasi kejadian.

Kesaksian Korban 

Mobil Bus Putra Sulung berwarna biru seketika ringsek di sambar ular besi di perlintasan rel tanpa palang pintu tepatnya di Jalan Pertanian, Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Minggu (21/04/2024) sekitar pukul 13.15 WIB.

Kecelakaan lalu lintas seketika membuat heboh warga sekitar dan pengendara yang melintas.

Bahkan pengemudi memperlambat laju kendaraannya untuk melihat tragedi naas tersebut.

Akibat kejadian banyak para penumpang mobil bus berjatuhan di jalur perlintasan Kereta Api tersebut.

Tampak, sejumlah penumpang yang ingin menyelamatkan diri melompat ke parit yang ada di dekat perlintasan rel KA.

Namun naas, sejumlah penumpang lainnya yang masih di dalam bus tersebut ikut terseret bersama bus.

Belum diketahui jumlah korban yang selamat namun dikabarkan satu orang penumpang tewas di dalam bus akibat terjepit dari hantaman moncong kereta api itu.

Sejumlah warga setempat juga ikut mengevakuasi para korban yang selamat sebelum pihak kepolisian tiba.

Terlihat penumpang yang berhasil diselamatkan mengalami trauma akibat kejadian ini.

Yono,salah satu penumpang yang berhasil selamat mengatakan, bahwa bus ini berangkat dari Belitang sekitar pukul 12.00 WIB. Ia bercerita bahwa dirinya duduk di tengah sebelah kanan bus.

Saat kejadian ia melihat penumpang panik dan berhampuran bahkan ada yang melompat keluar bus.

Untuk jumlah penumpang ia tidak mengetahui secara pasti.

"Trauma mas, badan saya lemes semua tapi Alhamdulillah saya selamat," ucapnya lemas saat dibincangi seusai kecelakaan Minggu (21/04/2024).

Halaman
123

Berita Terkini