SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Polisi memberi atensi khusus pada kasus kejahatan pencurian dengan kekerasan yang terjadi belakangan ini.
Seperti diketahui, aksi begal sadis di Tanjung Senai, Ogan Ilir, terjadi pada Sabtu (3/2/2024) lalu sekira pukul 00.30.
Dua orang korban di mana satu tewas dan satu orang lainnya mengalami luka ringan karena dianiaya oleh begal berjumlah dua orang.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso Rahman meminta sebisa mungkin peristiwa serupa dapat dicegah agar tak ada korban.
"Kita semua punya peran untuk mengantisipasi tindak kejahatan, kapanpun dimanapun berada," kata Andi di Mapolres Ogan Ilir, Indralaya, Jumat (9/2/2024).
Kepada masyarakat, Andi mengimbau agar dapat menjadi polisi bagi diri sendiri yakni dengan meningkatkan kewaspadaan.
Diantaranya dengam mewaspadai situasi dan orang yang tidak dikenal, tidak melintasi jalan yang sepi, tidak memakai perhiasan atau barang berharga yang mencolok.
Tidak berada di luar rumah apalagi sampai larut malam baik sendiri ataupun bersama orang lain.
"Ini pesan kepada masyarakat, khususnya anak muda yang sering nongkrong saat larut malam.
Hendaknya tidak memilih tempat bersantai yang sepi, gelap, jauh dari keramaian," pesan Andi.
Bagi masyarakat yang tidak memiliki kepentingan khusus atau sangat mendesak, agar tidak melakukan aktivitas keluyuran di atas pukul 23.00.
Polisi juga mengimbau agar pengendara terutama roda dua agar memberi kunci tambahan sebagai pengaman ekstra.
Bila masyarakat mengalami atau mengetahui suatu tindak kejahatan, segera melapor kepada pihak kepolisian.
"Butuh bantuan polisi, dapat menghubungi momor WhatsApp Polda Sumsel 0813-7000-2110 dan Polres Ogan Ilir 0821-7731-7818," kata Andi.
Kronologi Kejadian
Pada malam kejadian, korban Nazwa dan Aldo tengah nongkrong di kawasan Tanjung Senai, Ogan Ilir.
Namun tiba-tiba, kedua korban dikagetkan dengan kedatangan dua pelaku yakni Herli Diansyah dan Nopriandi.
Nopriandi langsung menodongkan senjata ke arah korban.
Namun korban tak menyerah begitu saja sempat mencoba mempertahankan sepeda motor dan hingga terjadinya tarik menarik antara korban dan pelaku.
Saat motor berhasil dibawa oleh Nopriandi, korban Aldo kembali menarik motor untuk mempertahankannya.
Lalu Nazwa mencoba untuk membantu Aldo untuk mempertahankan motor mereka.
Namun tak disangkan Herli menusuk Nazwa menggunakan pisau.
"Korban Nazwa ditusuk saat membantu Aldo mempertahankan motor," kata Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo saat press rilis di Mapolda Sumsel, Kamis (8/2/2024).
Ternyata kedua pelaku Herli dan Nopriandi saling kenal saat sama-sama menghuni Lapas Muara Enim saat menjalani hukuman.
"Kedua tersangka saling kenal di Lapas. Mereka merupakan Residivis kasus narkoba dan kepemilikan senjata api yang sama-sama keluar di tahun 2022," ujar Anwar.
Untuk tersangka Herli Diansyah diketahui residivis tiga kali dengan dua kali masuk penjara gara-gara narkoba dan satu kali karena kepemilikan senjata api ilegal.
Sedangkan tersangka Nopriandi adalah resedivis dua kali kasus kepemilikan senpi rakitan.