Berita Viral

Sosok Nurhasanah, Wanita jadi ODGJ Sejak Remaja, Dikurung Ibu Tuna Netra di Kamar yang Bercampur WC

Editor: Fadhila Rahma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Nurhasanah, Wanita jadi ODGJ Sejak Remaja, Dikurung Ibu Tuna Netra di Kamar yang Bercampur WC

SRIPOKU.COM - Inilah sosok Nurhasanah, wanita jadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Ternyata wanita asal Ciamis ini mulai terguncang dan jadi ODGJ sejak remaja.

Namun kini wanita cantik ini terpaksa dikurung sang ibu di kamar.

Inilah awal mula wanita cantik bernama Nurhasanah hingga jadi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dikurung ibunya.

Terkuak awal mula Nurhasanah wanita cantik asal Ciamis Jawa Barat yang kini jadi ODGJ.

Baca juga: 22 Tahun Jadi Cleaning Service, Pria Lulusan SD Kaget Diangkat PNS, Kini Punya Jabatan Mentereng

Adapun Nurhasanah mulai terguncang hingga menjadi ODGJ saat menginjak usia remaja.

Hingga akhirnya Nurhasanah dikurung oleh ibunya di kamar campur WC.

Bertahun-tahun, ODGJ cantik ini terpaksa dikurung ibunya di dalam kamar.

Kondisi kamarnya pun memprihatinkan lantaran bercampur dengan toilet atau WC.

Sosok Nurhasanah, Wanita jadi ODGJ Sejak Remaja, Dikurung Ibu Tuna Netra di Kamar yang Bercampur WC (Kolase)

Baru-baru ini viral sosok Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) cantik di media sosial.

Dia adalah Nurhasanah yang memiliki kulit putih, wajah oval, rambut lurus dan tinggi semampai.

Namun nasibnya tak seindah parasnya, bertahun-tahun dikurung ibunya di kamar campur wc.

Adapun sosok Nurhasanah merupakan ODGJ cantik di Ciamis Jawa Barat yang dikurung oleh ibunya.


ODGJ cantik bernama Nurhasanah kini sudah berusia 30 tahun.

Selama ini Nurhasanah terpaksa dikurung sang ibu, Diah (70) lantaran sering mengamuk dan menyerang keluarganya sendiri.

Selain mengalami gangguan jiwa, Nurhasanah rupanya seorang tuna wicara alias bisu.

Sehari-hari, Nurhasanah dirawat oleh ibunya yang sudah renta dan tuna netra.

Menurut Maman, kakak kandung Nurhasanah, yang sama-sama memiliki kekurangan fisik, dimana ia juga seorang tuna netra seperti ibunya (Diah), menceritakan jika Nurhasanah mengalami gangguan kejiwaan saat menginjak usia remaja.

"Penyebabnya itu karena dia frustasi akibat tidak dapat berbicara."

"Sehingga kesulitan untuk bersosialisasi dengan lingkungan dan teman seusianya," ucap Maman, Jumat (26/1/2024).

Nurhasanah, sebagai anak bungsu dari lima bersaudara ini terpaksa harus terpenjara di dalam kamar.

Sejak dua tahun terakhir ini, pihak keluarga mengaku sudah pasrah dengan kondisi Nurhasanah.

Pasalnya, mereka tidak memiliki biaya untuk mengobati penyakit kejiwaannya tersebut.

"Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari juga kami hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah serta belas kasihan dari para tetangga saja," kata Maman.

Pihak keluarga hanya berharap Nurhasanah bisa menerima pengobatan rutin dan bantuan tenaga untuk membantu aktivitasnya di rumah.

Terutama di tengah keterbatasan yang dialami ibu Diah yang tinggal berdua bersama anak bungsunya tersebut.

Ditemui terpisah, Kepala Desa Buniseuri, Rusmana menjelaskan, kondisi keluarga Diah dan Nurhasanah ini sudah menjadi perhatian Pemerintah Desa (Pemdes) Buniseuri bersama Puskesmas Cipaku.

"Sudah jadi perhatian kami, pengobatan sudah pernah dilakukan ke luar daerah, dan untuk kehidupan ekonomi keluarga ini sudah dibantu melalui program bantuan pangan dan rutilahu," jelasnya.

Berdasarkan data di Desa Buniseuri, setidaknya ada 10 warganya yang menderita gangguan jiwa berat, dan 3 di antaranya terpaksa harus dikurung.

 

Diolah dari artikel TribunMedan

 

Berita Terkini