Jumrizal mengungkapkan saat mendaki gunung Marapi, Frengki tak lupa izin pamit kepada orang tuanya.
Namun takdir berkata lain, yang pulang ke rumahnya hanya jenazah Frengki. Jenazah Frengki ternyata juga berbau harum.
"Iya (Frengki) penghafal Al Quran, harum jenazahnya. Dari memandikan sampai liang kubur harum," ujarnya.
Jumrizal berharap ilmu yang diperjuangkan anaknya selama empat tahun bisa berguna baginya di akhirat.
"Mudahan-mudahan ilmu yang didapatnya berguna bagi dia di Surga," kata Jumrizal.
Gunung Marapi erupsi pada Minggu (18/12/2023) pukul 14.53 WIB. Tak hanya Frengki, 74 pendaki lainnya juga berada di kawasan gunung saat erupsi terjadi.
Pasca-erupsi, petugas gabungan yang mengevakuasi para pendaki menemukan 23 orang meninggal dunia, termasuk Frengki.
Sementara 52 orang lainnya dievakuasi selamat meski beberapa di antaranya dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka.
Salah seroang pendaki bernama Zhafirah Zahrim Febrina yang selamat saat insiden itu terjadi menghebuskan nafas terakhirnya di RSUP M Djamil Padang pada Minggu (17/12/2023).
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com