"Tenda itu terbeli?" tanya penasihat hukum Rafael Alun.
"Dibantu oleh kakak saya," ujar Rafael Alun sembari menangis.
"Dan sekarang Yang Mulia, Puji Tuhan dagangannya laris. Mereka hanya berjualan dua jam sudah habis," kata Rafael Alun dengan nafas tersendat-sendat karena tangis.
Pilunya, sang istri Ernie Meike Torondek pun harus bergantung hidup dengan putranya itu.
Mengingat kondisi keuangan dan saldonya juga sudah habis tak tersisa.
"Rekening semua diblokir. Tapi kemudian saya tahu dari istri saya kalau saldonya semuanya sekarang kosong," katanya.
Selain itu, usaha kos-kosan milik Rafael Alun juga tak luput dari penyitaan.
Meski disita, kos-kosan itu masih beroperasi.
Akan tetapi, uang hasil sewanya mesti disetorkan ke KPK.
"Mohon ijin menjelaskan Yang Mulia. Jadi tempat kos kami di Jalan Melawai hasilnya juga harus disetorkan ke KPK. Jadi istri saya untuk biaya hidup dibantu oleh anak mantu saya," ujarnya.
Akibat kasus itu, Rafael Alun dan keluarganya jatuh miskin.
Dugaan Pencucian Uang Keluarga Rafael
Kembali ke persoalan harta Rafael Alun yang diselidiki, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sempat mengurai kecurigaan.
PPATK menemukan adanya indikasi pihak profesional yang mengatur ataupun mengelola dugaan pencucian uang Rafael Alun Trisambodo.
Pihak profesional itu diduga berprofesi sebagai konsultan pajak. PPATK kemudian memblokir rekening konsultan pajak tersebut.