Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setelah melibatkan berbagai instansi penanggulangan kebakaran Gunung Sampah TPA Sukawinatan yang terjadi sejak Jumat (11/8/2023) kini dinyatakan tuntas pada Rabu (16/8/2023) pukul 16.00.
"Alhamdulillah pagi hari ini tidak ada lagi kemunculan asap bekas kebakaran. Sudah selesai kemarin jam empat sore sudah aman terkendali. Sudah selesai, sudah beres kegiatan," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Palembang DR H Akhmad Mustain SSTP MSi, Kamis (17/8/2023).
Meski terkesan sudah aman dan terkendali, namun DLHK selaku instansi yang menangani TPA Sukawinatan ini tetap melakukan pembasahan di area eks kebakaran guna mengantisipasi kembalinya terbakar.
"Nanti siang kita akan kembali lakukan pembasahan. Kita akan tetap melakukan pembasahan karena tidak ada hujan. Area itu akan kami basahi nanti siang," kata Mustain.
Dengan telah dinyatakan aman dan terkendali dan sudah tidak tampak lagi kemunculan asap, maka hari ini Mustain, sudah tidak lagi menggunakan waterbombing, sudah tidak lagi melibatkan manggala agni, Damkar.
"Hanya petugas kami di TPA untuk perawatanlah. Karena pagi ini petugas kami yang berjumlah 20 orang ini membersihkan sampah-sampah TPA. Karena memang tugas keseharian mereka membersihkan TPA. Tidak fokus di lokasi kebakaran melainkan pembersihan di TPA," katanya.
• Kesaksian Komala, Rumah Dikepung Asap Saat TPA Sukawinatan Palembang Terbakar Hebat, Kami Ngungsi
Setelah makan siang dijadwalkan petugas baru kembali ke lokasi eks kebakaran untuk melakukan pembasahan.
Untuk pembasahan ini dilakukan hanya melibatkan petugas dari UPTD TPA DLHK Palembang saja. Ini dilakukan untuk menjaga agar tetap lembab.
Sebuah eksavator ampibi dikerahkan untuk membantu pembasahan eks kebakaran Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang.
"Eksavator ampibi itu untuk nangkap air dengan membuat lobang supaya airnya tertampung sehingga bisa digunakan sebagai sumber air untuk menyemprot gunung sampah bekas terbakar ini," kata Mustain.
Eksavator ampibi ini mengeduk kanal supaya lebih dalam sehingga air tertahan di situ semua. Kemudian dilakukan penyedotan airnya dengan saringan. Air yang disemprotkan ke sisa kebakaran ini.
Pengerahan mencari sumber air ini untuk lebih cepat upaya penanganan dalam Pembasahan gunung sampah TPA.
Mustain mengaku upaya dirasakan sudah optimal semua berkoordinasi dengan baik semua instansi karena memang kondisi sampah yang mengandung gas metan jadi proses penanganannya tidak bisa dengan cepat.
"Dengan kekuatan yang sudah full team adalah Manggala Agni, Damkar Provinsi dan Kota, DLHK, DLH, BNPB, BPBD Provinsi Sumsel luar biasa bersama-sama kita membereskan permasalahan api di TPA ini kemarin," pungkasnya.