"Betul, kami akan datang lagi kesini kalau apresiasi kami tidak dipenuhi," teriak massa aksi.
Setelah itu ratusan massa aksi langsung membubarkan diri dengan tertib.
Baca Yasin dan Bawa Keranda
Ratusan warga Tegal Binangun, Kelurahan Plaju Darat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Taman Sasana Patra (TSP) dan Patra Abadi (PA) Bersatu geruduk Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel).
Warga Tegal Binangun yang melakukan aksi juga membacakan surat yasin, dengan tujuannya agar hati para pemimpin bisa terbuka.
"Kami baca surat yasin biar hati pemerintah terbuka dan mendengarkan aspirasi kami.
Kami ingin tetap jadi warga Kota Palembang," kata Widya, Warga Tegal Binangun yang turut melakukan aksi disela-sela aksi di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (26/7/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS: Perjuangkan Wilayah Masuk Palembang Warga Tegal Binangun Demo ke Kantor Gubernur
Menurutnya, permasalahan tapal batas wilayah ini sudah lama terjadi sejak tahun 2014 silam.
Saat itu, warga Perumahan Sasana Patra dan Patra Abadi masuk Palembang, namun tiba-tiba diklaim masuk Banyuasin.
Kata Widya, warga di perumahannya memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Palembang, bahkan semua fasilitas seperti air, listrik dan lainya berasal dari Palembang.
"Tidak masuk akal, KTP, KK kami Palembang tapi diklaim sebagai warga Banyuasin untuk tanahnya," katanya
Tak hanya baca surat yasin, masa juga membawa keranda mayat sebagai simbol penolakan jadi warga Banyuasin dan tetap jadi warga Palembang.
Bahkan masa yang datang membawa keranda mayat yang bertuliskan berbagai tulisan seperti hidup ini hanya sementara, pocong penistaan hi hi hi, pejabat yang baik yang memperjuangkan aspirasi rakyat, pejabat anarkis tidak ingat dosa dan lain-lain.
"Kami tidak minta uang, tidak minta sembako, hanya mintak jadi warga Palembang.