"Sebelum bibit dipindahkan, tanah pada polibag disiram terlebih dahulu menggunakan pupuk NPK khusus sawit," jelas Andre.
Perlu diperhatikan juga, setelah bibit sawit dipindahkan ke polybag yang lebih besar, kebutuhan sinar matahari sangatlah penting untuk perkembangan batang.
Misalnya bibit sawit tidak diperbolehkan disimpan dibawah tempat yang teduh, apalagi seharian tidak terkena sinar matahari langsung.
"Pengaruhnya kalau ditaruh ditempat teduh, batang sawit bisa menyebabkan etiolasi (daun tidak berkembang keatas) atau kalau tanaman kangkung itu penyakit kutilang," katanya.
"Kalau ditaruh dibawah matahari perkembangan akar, batang dan etiolasi lebih cepat, contohnya aja ini batang sawit cenderung lebih gemuk dan berisi," urainya.
Dijelaskan, untuk proses perawatan harus dilakukan secara rutin, seperti penyiraman di waktu pagi dan sore hari.
"Kalau cuaca sedang panas setiap hari wajib disiram sebanyak 2 kali, tetapi kalau sedang turun hujan tidak perlu lagi disiram dan wajib memupuk pokok sawit setiap 2 bulan sekali dengan cara ditaburkan di dalam polybag," katanya.
"Kalau perawatan rutin tersebut dilakukan secara intensif, saya yakin batang sawit akan tumbuh maksimal," sambungnya.
Terakhir setelah usia tanaman dalam polibag berusia 12 sampai 14 bulan. Maka batang sawit sudah bisa ditanam di lahan terbuka ataupun lahan yang disiapkan untuk perkebunan.
"Selama penanaman juga perlu diperhatikan perawatannya. Hingga sekitar 3 sampai 4 tahun kedepan batang sawit sudah berbuah dan bisa dipanen," pungkasnya. (nando/ts)