'Dia Harus Patuh Perintah Atasan' Alasan Bharada E tak Bisa Menolak untuk Tembak Brigadir J

Editor: Yandi Triansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alasan Bharada E yang tidak menolak diperintahkan atasan untuk menembak Brigadir J diungkap oleh pengacaranya yakni Deolipa Yumara.

SRIPOKU.COM - Terungkap alasan kenapa Bharada E tidak menolak saat diperintahkan atasan untuk menembak Brigadir J.

Alasan Bharada E yang tidak menolak diperintahkan atasan untuk menembak Brigadir J diungkap oleh pengacaranya yakni Deolipa Yumara.

Menurut Deolipa, sebagai bawahan Bharada E harus patu terhadap perintah atasan. Itulah yang membuat kliennya itu tidak menolak perintah atasan untuk menembak Brigadir J.


"Ya namanya kepolisian dia harus patuh perintah sama atasan. Kita juga kalau jadi karyawan patuh perintah sama pimpinan kita kan sama saja lah," ujar Deolipa saat ditemui di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (8/8/2022) malam.

Selain itu, tidak bisa menolaknya Bharada E terhadap perintah atasan tertuang dalam peraturan Polri (Perpol) bahwa bawahan harus patuh terhadap atasan.

Di mana di kepolisian, bawahan bekerja atas perintah atasan.

"Ada peraturan kepolisian yang bekerja dari bawahan menerima perintah dari atasan," ucapnya.

Pengacara Bharada E lainnya, Muhammad Boerhanuddin, sebelumnya menyebutkan atasan langsung dari Bharada E ada di lokasi kejadian saat Brigadir J tewas ditembak.

USAI BRIGADIR J Tewas, Bharada E Diperintahkan Tembaki Dinding Tembok, Seolah-olah Baku Tembak

"Ada di lokasi memang," ujar Boerhanuddin saat dihubungi, Senin (8/8/2022).

Boerhanuddin ogah menjelaskan secara gamblang siapa atasan Bharada E yang dimaksud.

Tapi yang pasti, kata Boerhanuddin, atasan itu adalah atasan di mana Bharada E bertugas.

"Atasannya kan kita sudah bisa reka-reka siapa atasannya. Atasan kedinasan, yang di tempat lokasinya," tuturnya.

Boerhanuddin mengatakan, Bharada E mendapat tekanan untuk menembak Brigadir J.

Dia kembali enggan menyebut nama dari atasan Bharada E.

"Iya betul (ada perintah). Disuruh tembak. 'Tembak, tembak, tembak'. Begitu," ucap Boerhanuddin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkini