Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi SE menyatakan mendukung rencana investor yang akan mentakeover (pengambilalihan) klub Sriwijaya FC secara profesional yang dikabarkan pada akhir Januari 2022.
"Saya pikir baik, investor yang akan mengambilalih takeover Sriwijaya FC untuk menjalankan kompetisi sangat diperlukan di sepakbola modern, investasi pengusaha-pengusaha besar yang punya finansial cukuplah, saya sangat support," ungkap Indrayadi kepada Sripoku.com, Sabtu (29/1/2022).
Indrayadi yang mantan kiper timnas Piala Kemerdekaan 1992 menerangkan, memang masyarakat Sumsel pasti mensupport karena kemungkinan akan memberikan dampak positif kepada Sriwijaya FC ke depan.
"Kalau kita butuh pemain sekelas Beto, sekelas pemain bintang di liga 1 bisa ditarik karena punya finansial yang cukup mensupport.
Saya setuju sekali," kata Indrayadi.
Ketika ditanya lebih jauh progres investor yang akan menjadi pengelola baru klub Sriwijaya FC, mantan Pelatih Kiper Sriwijaya FC mengaku dirinya tidak banyak terlibat.
"Terus terang saya tidak banyak terlibat dalam hal itu ya.
Saya rasa Pak Presiden SFC dan Pak Manajer yang terlibat langsung dalam komposisi pengambilanalihan atau takeover.
Saya kurang paham.
Saya bicara teknis di lapangan," terang Indrayadi yang jebolan PPLP Sepakbola Sumsel.
Apalagi kata Indrayadi yang mantan kiper Pusri galatama ini, berkaca dari kompetisi Liga 2 2021 lalu, Laskar Wong Kito butuh striker yang haus akan gol seperti Cristian Gonzales yang berhasil membawa RANS Cilegon FC juara liga 2 2021 lalu.
"Saya pikir harus memperbaiki komposisi, kita harus menemukan striker yang memang kalau kita bicara Gonzales, Beto, membuat untuk finishing memang menjadi perhatian khusus ya," ujarnya.
Indrayadi yang juga menjabat Wakabid Binpres KONI Provinsi Sumsel menyebut dukungan finansial itu memang bagian penting dalam pembentukan sebuah tim.
Ia menyebut, kalau bicara profesional sepakbola sudah harus dikelola secara profesional.
Artinya pendapatan pemain itu kalau bisa jangan terganggu.
Persiapan tim dalam menuju kompetisi liga butuh finansial yang banyak, yang kuat. Men-TC-kan mereka dalam waktu tiga bulan.
"Kita belajar pada tim yang lolos tahun 2021 lalu. Ada Dewa United, Rans Cilegon dan Persis Solo.
Secara finansial mereka gak kekurangan. Jaminan nyamannya pemain bermain itu disupport oleh mereka," kata Indrayadi yang kelahiran Sungailiat Bangka 1969 silam,
Menurutnya, tugas dari manajemen untuk memberi rasa nyaman kepada pemain untuk memberikan supporting yang maksimal dari sisi finansial tentu menjadi keharusan.
Masa persiapan juga menjadi sebuah hal yang penting untuk menuju kompetisi 2021 betul-betul cukup berat.
"Kita berkaca tim besar liga 1 yang akan turun kasta. Bisa menjadi kendala juga buat kita ke depan," ujarnya.