"Cak katek gawe bae ngurusi nak nyari tahu dari mano asal duitnyo, makmano transfernyo. Urusan diolah. Kito positif thingking baelah. Supayo yang lain galak nyumbang jugo," kata Marzuki.
Hingga kini waktu pencairan dana bantuan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio untuk masyarakat terdampak covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih simpang siur.
• Anak Bungsu Akidi Tio Dikabarkan Berutang Dimana-mana, Mantan Ketua DPR Marzuki Alie: Itu Biasa
Bahkan ada kabar yang menyebutkan, anak bungsu mendiang Akidi Tio dari rumahnya yang berada di kawasan Kecamatan Ilir Timur I Palembang Heriyanti, memiliki utang di beberapa kerabatnya.
Menyikapi hal tersebut, mantan Ketua DPR RI Marzukie Alie yang dimintakan tanggapan terkait adanya kabar keluarga Aikidi Tio memiliki utang bisa saja.
"Biaso bae wong kalo ado utang. Kalo yang di twitter aku itu, nyalin-nyalin bae," terang mantan Dirut PT Semen Baturaja ini.
Seperti diketahui, mendiang Akidi Tio merupakan pemberi sumbangan Rp 2 triliun untuk Sumsel yang langsung menjadi perhatian publik Indonesia.
Hingga saat ini, sumbangan dengan nilai fantastis itu belum ada kabar dicairkan untuk tujuan penanganan Covid-19 di Sumsel.
Secara simbolis, sumbangan itu diterima oleh Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra, dan disaksikan Gubernur Sumsel, Herman Deru, beberapa waktu lalu.
Setelah kabar pemberian sumbangan ini, ramai diperbincangkan Heriyanti ternyata terlilit utang hingga ada video dimana sejumlah polisi mengawal kediamannya.
Pantauan Sripoku.com hampir di sepanjang Sabtu (31/7/2021), dari pagi hingga petang tidak ada kegitan mencolok dari rumah kediaman Heriyanti yang berlokasi di Jalan Tugumulyo, Palembang tersebut.
• IBU PERGI dari Pagi Belum Pulang, Anak Bungsu Akidi Tio Sulit Ditemui Soal Pencairan Rp 2 Triliun
Menjelang petang sekira pukul 15.50, terlihat Rudi Sutadi yang merupakan suami dari Heriyanti mengendarai sepeda motor melewati lorong dekat rumahnya.
Menggunakan kaos berwarna putih dan celana pendek, Rudi Sutadi terlihat memberhentikan kemdaraannya di tengah jalan dalam lorong yang berhadapan langsung dengan pos keamanan komplek.
Dirinya tidak melintas, tetapi memberikan kode dari kejauhan dengan menggerakkan telunjuk jarinya ke arah penjaga keamanan komplek yang sedang bertugas bernama Usman.
Melihat kode tersebut, secara spontan Usman langsung menjawab kode dari Rudi dengan mengacungkan ibu jarinya.
Rudi lantas memutar balik kendaraannya dan tidak jadi pulang ke rumah.