Agus jujga mempertanyakan alasan kontraktor yang sangat lamban membangun pasar modern. Angan-angan dapat menempati kios bagus dan modern pun kini hanya tinggal bayangan saja.
Pasar yang rencana bakal disulap menjadi lebih kekinian nyatanya hanya dibiarkan terbengkalai dengan kondisi memprihatinkan.
"Pekerjaan ini stopnya sudah hampir setahun, bagaimana mau kelar kalau tidak dikerjakan seperti ini. Bagaimana dengan kami nasib pedagang lama, " jelasnya.
Sedangkan Candra pedagang ikan yang sudah berjualan sejak tujuh tahun silam ini pun mengaku sangat resah menunggu kepastian dan janji manis pengembang terkait selesainya pengerjaan fisik Cinde. Kekhawatiran demi kekhwatiran pun terus menggelayut dipikirannya.
Sejak direvitalisasinya Pasar Cinde hingga saat ini, menurut Candra sudah hampir sepuluh pedagang ikan yang gulung tikar. Sepinya pembeli membuat omzetnya turun sangat drastis, tinggal Rp 200 ribu perhari.
"Pembeli itu sepi sekali, semua pedagang mengeluh khusus pedagang ikan banyak yang tutup lapaknya. Bangunan sudah dihancurkan tapi hingga kini hanya dibiarkan begitu saja," katanya. (oca)