Karakternya pendiam, pemalu, dan bijaksana.
Mereka bisa dibilang saling melengkapi. Cucu mereka, Pangeran Wiliam menyimpulkan hubungan kakek dan neneknya.
"Dia (Pangeran Philip) membuatnya (Ratu Elizabeth II) tertawa karena beberapa hal yang ia katakan dan lakukan, dan cara keduanya memandang hidup sangat berbeda, jadi bersama-sama mereka adalah pasangan yang serasi," ungkap Pangeran Wiliam.
Jatuh cinta
Berlangsung lama mereka merajut kisah cinta, pada 1946, Pangeran Philip muda tak basa-basi lagi mengungkapkan niatnya untuk menyunting Elizabeth muda.
Pada 1947, setelah ulang tahun Elizabeth ke-21, dibuatlah pengumuman di depan publik tentang rencana pertunangan mereka.
Pangeran Philip membantu merancang cincin pertunangan platinum dan berlian menggunakan batu dari tiara milik ibunya, Putri Alice dari Yunani.
Sesaat sebelum pernikahan mereka, Pangeran Philip menulis surat kepada Ibu Suri bahwa dia telah "jatuh cinta sepenuhnya dan tanpa syarat" kepada putrinya.
Pasangan itu menikah dihadapan 2.000 tamu di Westminster Abbey.
Momen itu digelar hanya berjarak 2 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II dan negara masish belum pulih sepenuhnya dari konflik.
Sehingga, pernikahan mereka adalah momen perayaan langka.
Winston Chrushill menyebutnya "kabar bahagia di tengah jalan sulit yang kami lalui".
Tahun berikutnya, putra tertua mereka Charles lahir, kemudian putri mereka Anne. Baca juga: Pangeran Philip Dimakamkan pada 17 April, Ini Rencana Prosesinya Pada tahun-tahun awal pernikahan, mereka tinggal di Malta.
Saat itu, Pangeran Philip bertugas di HMS Checkers dengan karier di Angkatan Laut yang berkembang pesat.
Mereka dapat menjalani kehidupan yang relatif normal, menikmati hidup dalam iklim hangat, jauh dari istana dan tugas kerajaan.