Sama-sama Program Kehamilan, Ternyata Ini Beda Inseminasi dengan Bayi Tabung, Mana yang Lebih Baik?

Editor: pairat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hamil

Akan tetapi, analisa sperma ini juga tentunya harus dilakukan dalam pantauan dokter.

“Analisa sperma tidak bisa hanya dilihat saat ejakulasi. Sperma yang kental, putih mengkilat, dan jumlah yang banyak belum tentu memenuhi syarat. Nah, untuk inseminasi, umumnya membutuhkan 4 juta sperma. Angka tersebut biasanya akan mendekati keberhasilan ketimbang proses hamil alami,” sambungnya.  

Meski keberhasilan inseminasi lebih tinggi daripada hamil alami, program tersebut ternyata masih kalah dengan bayi tabung, Moms dan Dads.

Ya, bila dibandingkan, bayi tabung memiliki angka keberhasilan berkali-kali lipat lebih tinggi daripada inseminasi.

Hanya saja, memang biaya bayi tabung lebih mahal ketimbang inseminasi.

“Keberhasilan bayi tabung memang diakui lebih tinggi ketimbang inseminasi. Selain itu, biaya bayi tabung dan inseminasi juga berbeda. Dengan keberhasilan yang berkali-kali lipat lebih tinggi, tentu biaya bayi tabung lebih mahal daripada inseminasi,” ujar dr. Benny.

Seperti diketahui, bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan prosedur medis dengan pengambilan sperma dan sel telur untuk dipertemukan di luar organ wanita (laboratorium) agar terjadi proses pembuahan.

Seperti halnya inseminasi, kondisi pasangan suami-istri juga tentunya harus diperiksa terlebih dahulu.

dr. Benny menuturkan, ada dua kondisi yang akan dilihat sebelum melakukan bayi tabung.

Pertama, apabila pasien sudah terindikasi mutlak harus menjalani bayi tabung, maka tidak lagi ada pilihan lain.

Biasanya, kondisi itu ditandai dengan beberapa hal.

“Pasien akan dianjurkan menjalani bayi tabung ketika spermanya tidak ada. Maksudnya, sel sperma tidak terlihat ketika dicek di bawah mikroskop, sehingga harus diambil dari buah zakarnya. Selain itu, saluran telur wanita terlihat buntu,” jelas dr. Benny.

Kedua, adalah indikasi relatif.

“Misalnya, jika kondisi pasangan suami-istri baik-baik saja tanpa ada indikasi apapun, lalu kemudian memilih bayi tabung, hal itu juga diperbolehkan,” kata dr. Benny.

Selain itu, indikasi relatif lainnya adalah dari faktor usia.

Halaman
1234

Berita Terkini