Doa tersebut dianjurkan untuk dibaca ketika melihat hilal atau tanda bulan sabit yang terlihat tipis menandakan mulainya bulan baru setelah bulan Sya'ban, yakni bulan Ramadhan.
Doa menyambut bulan Ramadhan berdasarkan Alquran.
Selain berdasarkan hadist, ada pula beberapa ayat Alquran yang bisa dibaca sebagai doa menyambut datangnya bulan Ramadhan, yakni sebagai berikut.
Surat Yunus ayat 58.
Dalam surat ini, Allah berfirman bahwa pada bulan Ramadhan, rahmat dan karunia Allah bertebaran untuk setiap umatnya.
Karunia dan rahmat Allah jauh lebih baik dari segala hal yang berhubungan dengan duniawi yang bersifat sementara sedangkan amal kebaikan memiliki nilai sebagai bekal hidup di akhirat nanti.
"Qul bifadlillaahi wa birahmatihii fa bizaalika falyafrahu, huwa khairum mimmaa yajma'un."
Artinya:
Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
Surat Al-Baqarah ayat 185.
Dalam surat Al Baqarah ayat 7, Allah memberikan penjelasan bahwa setiap manusia yang diberi kesempatan untuk merasakan bulan Ramadhan, memiliki kewajiban untuk menjalankan ibadah puasa.
Dengan surat tersebut, Allah mengingatkan agar manusia memiliki persiapan untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.
"Syahru ramadaanallazii unzila fiihil-qur'aanu hudal lin-naasi wa bayyinaatim minal-hudaa wal-furqaan, fa man syahida mingkumusy-syahra falyasum-h, wa mang kaana mariidan au 'alaa safarin fa 'iddatum min ayyaamin ukhar, yuriidullaahu bikumul-yusra wa laa yuriidu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullaaha 'alaa maa hadaakum wa la'allakum tasykurun."
Artinya:
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."