SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Sebuah akan Facebook atas nama Hendri Dika menebar kebencian di media sosial, khususnya di lingkup grup Facebook Ogan Ilir Memilih Pemimpin.
Kejadian ini bermula saat akun Hendri Dika mengkritik kegiatan Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar pada pembukaan lomba bidar mini di Kecamatan Sungai Pinang pada 7 Februari lalu.
Unggahan dengan kata tak pantas tersebut lalu coba diluruskan oleh seorang jurnalis di Ogan Ilir, Henny Primasari.
Baca juga: Profil Istri Bupati Ogan Ilir Mikhailia Tikha Alamsjah, Kakeknya Ikut Andil Dirikan Hotel Indonesia
Baca juga: Ogan Ilir Belum Terpantau Hotspot, Bupati Panca Siapkan Formula Cegah Karhutla
Henny menjelaskan jika kegiatan tersebut untuk meningkatkan UMKM di desa serta menjadikan lomba bidar mini agenda tahunan yang bisa jadi objek wisata.
Bukannya merespon dengan baik, akun Hendri Dika malah seperti marah dan melontarkan makian.
Ia bahkan menyebut profesi jurnalis sebagai pelacur independensi.
Henny sebagai orang yang ditandai dalam kolom komentar unggahan tersebut mengaku berang.
"Unggahan dan kata-kata yang sangat tidak pantas dikemukakan di forum medsos. Akun itu sepertinya abal-abal tidak jelas siapa pemiliknya. Kepada pihak kepolisian semoga hal ini bisa ditelusuri, dicari pemilik atau penggunanya dan ditangkap karena menyalahi UU ITE sebab sudah meresahkan dan menyebarkan ujaran kebencian," kata Henny saat ditemui di Indralaya, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: SIGAPnya Tim Macan Polres Ogan Ilir Membekuk Pencuri Mesin Pompa Air dan Tabung Gas Elpiji 3 Kg
Baca juga: Pecat TKS Selingkuh, Dinas Sosial Ogan Ilir Digugat Pengacara Pelakor, Irawan Sulaiman: Kami Siap
Terpisah, Dewan Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Ogan Ilir, Sardinan Delisep mengatakan, jika unggahan kebencian ini dilatarbelakangi perbedaan pilihan politik, ini seharusnya tak perlu terjadi.
"Sebaiknya tidak perlu berpolemik lagi. Kembali sama-sama mendukung program pemimpin terpilih. Kalau sudah dilantik Bupati Panca dan Wabup Ardani mari kita dukung kita beri kesempatan untuk berbuat. Ini kan baru beberapa hari kerja satu bulan saja belum. Ayo move on kalau sudah kalah ya sudah dukung yang menang," kata Sardinan.
Wartawan senior di Ogan Ilir ini mengatakan, aparat penegak hukum perlu menindak akun palsu yang kerjanya hanya membuat keributan di dunia maya.
"Untuk pihak aparat penegak hukum harus segera menindak agar hal seperti ini tidak diulangi lagi. Pastilah di kepolisian ada alat yang bisa melacaknya, siapa pengguna akun tersebut karena banyak akun tidak jelas memaki dan membuat ujaran kebencian dan itu tidak baik. Kalau memang terbukti bersalah ya diproses secara hukum," tegas Sardinan.
Sementara itu Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar mengatakan mengutuk keras tindakan yang dilakukan akun atas nama Hendri Dika yang melakukan pelecehan terhadap perempuan dan profesi jurnalis.
Baca juga: WA Ketua DPC Partai Demokrat Ogan Ilir Centang Biru Saat Ditanya Apel Siaga Pimpinan ishak Mekki
Baca juga: 2 Bulan Berlalu, Arkana Bayi 7 Bulan Korban Sriwijaya Air SJ 182 Asal Ogan Ilir Belum Ditemukan
"Sangat keji berkata demikian apalagi melecehkan perempuan dan melecehkan profesi kami sebagai jurnalis," kata Firdaus dihubungi terpisah.
Sebagai Ketua PWI Sumsel, Firdaus mengutuk tindakan pelanggaran UU ITE tersebut.