SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Angka kelahiran dari program Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik sapi potong di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) hingga akhir Desember 2020 mencapai 80 persen.
Melalui program si Komandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) guna meningkatkan kualitas sapi potong dan populasi sapi di Bumi Bende Seguguk.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI, Aris Panani didampingi Kabid Kesehatan Hewan, Sadi Purwanto menyebutkan bahwa populasi sapi ada sekitar 20.364 ekor, baik sapi jantan dan betina.
Baca juga: Video Call Tanpa Busana dengan Pria Kenalannya di Facebook Disebar, Janda Asal OKI Ini Lapor Polisi
Baca juga: Dinas Kesehatan Kabupaten OKI Sebut Warga Dulu Ketakutan, Sekarang Ramai Minta Divaksin
"Populasi sapi tersebut dihasilkan sejak tahun 2014 hingga 2020 dimana setiap tahunnya selalu memenuhi target dengan mayoritas berada di Kecamatan Lempuing, dan Lempuing Jaya," ucapnya saat ditemui, Senin (8/3/2021) sore.
Terkait program tersebut beberapa wilayah melakukan pengadaan sarpras seperti bibit atau straw, alat suntik dan lainnya secara swadaya.
Tetapi ada juga beberapa wilayah yang mendapatkan dukungan dari pusat.
"Khususnya untuk tahun 2020 lalu dan 2021 ini karena situasi pandemi Covid-19, sementara tidak ada lagi bantuan kawin suntik dari pemerintah pusat yang diberikan bagi para peternak," katanya.
Baca juga: Tasya Nuraalisyah Bertarung di 70 Besar LIDA 2021 Mewakili Sumsel, Gadis Pemalu Asal Pedamaran OKI
Baca juga: MOELDOKO Booking Kamar Hotel, Pecatan Partai Demokrat Berani Gelar KLB 3 Hari
Ia melanjutkan, khusus untuk proses kawin suntik dapat dilakukan pada sapi betina yang produktif.
Sedangkan untuk menambah populasi sapi, Dinas terkait mentargetkan sekitar ribuan bibit sapi.
"Terget kawin suntik untuk sapi potong di tahun 2021 kita terbanyak ketiga di Provinsi Sumatera Selatan, setelah Kabupaten OKU Timur dan Musi Rawas yakni 4.560 angka kelahiran," tegasnya.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa kendala guna mengoptimalkan program, seperti sarpras baik itu straw, alat suntik, wadah sperma beku serta alat suntik.
"Kami berharap adanya penambahan sarpras untuk petugas dilapangan. Sehingga pencapaian target dan penambahan populasi sapi dapat maksimal," pungkasnya.