Namun, sepandai-pandainya menyimpan rahasia, akhirnya kedok bejat pelaku terungkap juga.
"Kamis (4/2) siang kemarin, dia sudah kami tahan. Ia menyerahkan diri setelah beberapa kali mangkir dari panggilan.
Ia mengakui semua perbuatannya kalau telah melakukan berbuatan bejat terhadap korban," ungkap Dony.
Dengan jabatannya sebagai guru, pelaku dengan muda memperdayai korbannya.
"Ia mengaku menaksir korban karena tertarik dengan postur tubuhnya (bongsor).
Terutama saat diajar olah raga, pelaku mengaku kalau korban terlihat beda dengan siswi lainnya.
Kata pelaku, kulitnya putih dan bersih," paparnya.
Karena tak bisa menahan nafsunya itu, pelaku melancarkan aksi bejatnya pertama kali di saat korban pulang sekolah.
Oleh pelaku, korban dipanggil ke ruang kepala sekolah, dengan pura-pura diberi motivasi.
Itu terjadi tahun 2018 lalu atau saat korban masih kelas 1.
"Pelaku berhasil merayu korban, dengan diiming-imingi akan diberi nilai bagus.
Tak hanya itu, pelaku juga mengaku siap membiayai sekolah korban hingga sampai kuliah nanti," ungkapnya.
Rupanya, bujuk rayu pelaku itu membuat korban yang saat itu masih berusia 13 tahun itu terbuai.
"Korban ya meronta. Wong, masih anak-anak kok diajak gituan.
Namun karena tak ada orang sama sekali karena semua siswa dan guru sudah pulang, sehingga pelaku dengan mudah melancarkan aksinya," tuturnya