Tak Banyak yang Tahu, Arti Tabayyun dan Pentingnya Tabayyun, Inilah Bahayanya Meninggalkan Tabayyun!

Penulis: Tria Agustina
Editor: Welly Hadinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Tabayyun dan Bahayanya Meninggalkan Tabayyun

SRIPOKU.COM - Jika menerima sebuah informasi atau berita yang belum tentu kebenarannya biasanya disikapi dengan cara Tabayyun.

Apa sih arti kata Tabayyun?

Di Indonesia sendiri kata Tabayyun sudah tak asing lagi karena kerap dijadikan sebagai bahasa sehari-hari.

Namun, tak menutup kemungkinan jika di antara kita masih ada yang belum mengetahui arti kata Tabayyun.

Apalagi sebagai umat Islam perlu mengetahui istilah dalam Bahasa Arab ini.

Secara bahasa, tabayyun ialah telitilah dulu.

Kata Tabayyun diambil dari kitab suci Alquran yakni surat Al-Hujurat:6.

Dalam ayat tersebut dijelaskan:

"Jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian".

Baca juga: Arti Syafakillah dan Arti Syafakallah Lengkap Cara Menjawab Ucapan Bahasa Arab dan Penggunaannya

Secara istilah, Tabayyun yakni meneliti dan menyeleksi informasi, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya.

Dalam Islam, salah satu solusi untuk memecahkan masalah yakni dengan Tabayyun.

Sikap Tabayyun digunakan terutama untuk menyelesaikan masalah.

Caranya yakni dengan mengklarifikasi dan menganalisis masalah yang terjadi.

Sehingga diharapkan setelah menerapkan sikap Tabyyun, permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan lebih bijak dan arif.

Dalam hal ini Tabayyun dilakukan untuk mencari kejelasan mengenai sesuatu hingga jelas dan benar.

Baca juga: Arti Ucapan Barakallah Fiikum dalam Bahasa Arab dan Begini Cara Membalas Ucapan Barakallah Fiikum

Tabayyun termasuk akhlak mulia yang merupakan prinsip penting dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan keharmonisan pergaulan.

Hadits-hadits Rasulullaah saw dapat diteliti keshahihannnya antara lain karena para ulama menerapkan prinsip tabayyun ini.

Begitu pula dalam kehidupan sosial masyarakat, seseorang akan selamat dari salah paham atau permusuhan bahkan pertumpahan darah antar sesamanya karena ia melakukan tabayyun dengan baik.

Oleh sebab itu, Allah SWT memerintahkan kepada orang yang beriman agar selalu tabayyun dalam menghadapi berita yang disampaikan kepadanya agar tidak meyesal di kemudian hari seperti yang tertuang dalam surat Al Hujurat ayat 6.

Sikap Tabayyun dalam menyikapi berita telah ada sejak zaman Nabi menurut Ustaz Adi Hidayat.

"Alquran memberikan respon pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di zaman Nabi saat muncul berita-berita yang diduga sangat lekuar dari ketentuan yang biasa atau bahkan menyimpang dari ketentuan Allah SWT," ujarnya.

"Responnya cukup mengejutkan, kejadiannya terjadi di zaman Nabi, tapi responnya cukup umum, setiap ada kalimat umu dalam Alquran ini menunjukkan bahwa hukumnya akan berlaku terus di masa yang akan datang karena kejadiannya mungkin berulang," tambahnya.

"Respon ini yang menunjukkan kekuatan dan kelemahan iman orang yang beriman pada Allah SWT," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Respon tersebut yakni cepat.

Apa yang harus dipercepat itu? Tabayyanu, berasal dari kata bayan, sesuatu yang jelas, terang, tidak tersekat.

Kalau kemudian ada sekat-sekat yang menjadikan sesuatu tampak tidak jelas kepastiannya, keadaannya, benar atau tidaknya.

Kemudian anda ingin berusaha mengurai sekat-sekat ini sehingga nampak jelas kembali apa yang akan anda simak itu, atau anda lihat atau anda kemudian perhatikan maka kalimatnya kata bayan ditambah ta di depannya.

Kemudian diberikan tasydid di huruf sebelum akhirnya, jika huruf itu huruf hidup bayan, alifnya huruf mati maka ya-nya yang diberikan tasydid di sini.

Maka kalimatnya berubqah menjadi tabayyana, kalo bentuknya jamak menjadi tabayyanu maka diartikan usaha untuk menyingkap tirai-tirai yang menyelimuti itu, supaya tampak kembali dengan jelas.

"Jadi kalau anda mendapatkan informasi-informasi yang anda kira meragukan, isinya bertentangan dengan hukum-hukum Allah, ada sesuatu yang menurut anda tidak benar di situ jangan dulu disimpulkan, apa lagi disebarluaskan, itu keliru," jelas Ustaz Adi Hidayat.

"Termasuk dalam ta'lim ya, anda mendapatkan keterangan ustaz belum jelas cek dulu, perjelas itu dengan pertanyaan, jangan sampai anda menyimpulkan sesuatu yang belum tentu sama yang disampaikan oleh ustaz," ungkapnya.

"Maka jika menemukan satu informasi yang belum jelas jangan cepat disimpulkan, jangan diberikan vonis hukum, apalagi disebarkan, itu yang paling bahaya," tambah ustaz Adi Hidayat.

"Yang dikhawatirkan menyakiti orang lain tanpa disadari, ujung-ujungnya cuma menyesal, salah saya, sudah tau salah kenapa nggak dipikirin sebelumnya," katanya.

"Cek lihat sumbernya, darimana gambarannya, kalo sudah mendapatkan pembuktian yang jelas, maka bukyi yang jelas disebut dengan bayyinah, keadaannya disebut dengan bayyan, usahanya disebut dengan tabayyan, sifatnya disebut dengan tabayyun, buktinya disebut dengan bayyinah," ujarnya.

"Cek Quran Surah Al Bayyinah,

Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata.

Lalu, mengapa kita harus Tabayyun?

Baca juga: Arti Kata Suudzon dan Contoh Perilaku Suudzon dalam Islam, Jauhi Sikap Tercela, Hindari Dosa Besar

Bahaya Meninggalkan Tabayyun

1. Menuduh orang baik dan bersih dengan dusta

Seperti kasus yang menimpa istri Rasulullaah saw yaitu Aisyah ra.

Ia telah dituduh dengan tuduhan palsu oleh Abdullaah bin Ubai bin Salul, gembong munafiqin Madinah.

Isi tuduhan itu adalah bahwa Aisyah ra telah berbuat selingkuh dengan seorang lelaki bernama Shofwan bin Muathal.

Padahal bagaimana mungkin Aisyah ra akan melakukan perbuatan itu setelah Allaah swt memuliakannya dengan Islam dan menjadikannya sebagai istri Rasulullaah saw.

Namun karena gencarnya Abdullaah bin Ubai bin Salul menyebarkan kebohongan itu sehingga ada beberapa orang penduduk Madinah yang tanpa tabayyun, koreksi dan teliti ikut menyebarkannya hingga hampir semua penduduk Madinah terpengaruh dan hampir mempercayai berita tersebut.

Tuduhan ini membuat Aisyah ra goncang dan stress, bahkan dirasakan pula oleh Rasulullaah saw dan mertuanya. Akhirnya Allaah swt menurunkan ayat yang isinya mensucikan dan membebaskan Aisyah ra dari tuduhan keji ini[baca QS Annuur 11-12].

2. Timbul kecemasan dan penyesalan

Diantara shahabat yang terpengaruh oleh berita dusta yang disebarkan oleh Abdullaah bin Ubai bin Salul itu adalah antara lain Misthah bin Atsasah dan Hasan bin Tsabit.

Mereka itu mengalami kecemasan dan penyesalan yang dalam setelah wahyu turun dari langit yang menerangkan duduk masalahnya.

Mereka merasakan seakan-akan baru memsuki Islam sebelum hari itu, bahkan kecemasan dan penyesalan tersebut tetap mereka rasakan selamanya hingga mereka menemui Rabbnya[QS AlHujurat 6].

3. Terjadinya kesalahpahaman bahkan pertumpahan darah

Usamah bin Zaid ra bertutur:

Rasulullaah saw telah mengutus kami untuk suatu pertempuran, maka kami tiba di tempat yang dituju pada pagi hari.
Kami pun meyerbu musuh.

Pada saat itu saya dan seorang dari kaum Anshar mengejar salah seorang musuh. Setelah kami mengepungnya, musuh pun tak bisa melarikan diri.

Di saat itulah dia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah. Temanku dari Anshar mampu menahan diri, sedangkan saya langsung menghujamkan tombak hingga dia tewas. Setelah saya tiba di Madinah, kabar itu sampai kepada Rasulullaah saw. Beliau bersabda:

”Hai Usamah, mengapa engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah?Saya jawab:” Dia mengucapkan itu hanya untuk melindungi diri”. Namun Rasulullaah saw terus mengulang-ulang pertanyaan itu, hingga saya merasa belum pernah masuk Islam sebelumnya{HR.
Bukhari].(Dalam riwayat Muslim, Nabi saw bertanya kepada Usamah dengan “Apakah kamu telah membedah hatinya?”).

Baca juga: Arti Kata Husnudzon dalam Islam dan Contoh Perilaku Husnudzon Terhadap Allah SWT dan Sesama Manusia

SUBSCRIBE US

Berita Terkini