SRIPOKU.COM - Sosok Jenderal TNI Purn Mulyono, merupakan sosok jenderal yang tak terlupakan bagi semua prajurit TNI.
Terlebih lagi saat Jenderal TNI Purn Mulyono masih menjabat sebagai KASAD TNI.
Sosok jenderal satu ini dikenal jenderal yang rendah hati, dikarenakan saat bersama prajurit TNI, jenderal satu ini tak memandang pangkat bintang empat yang disandangnya.
Bahkan Jenderal Mulyono sering merangkul prajurit TNI yang pangkatnya paling bawah. Aksi Jenderal Mulyono mencopot pangkat bintang empatnya dan membuangnya ke tanah.
Sontak aksi Jenderal Mulyono ini bikin merinding dan membuat prajurit TNI yang dirangkul terdiam.
Namun aksi yang dilakukan Jenderla Mulyono membuktikan bahwa dirinya juga seorang prajurit TNI.
"Kita Ini tentara dan kita semua adalah tim. Tidak ada yang hebat itu KASAD dan tidak boleh takut," ujar Jenderal Mulyono seaktu bersama prajurit Kopassus.
Pada 10 November hari Pahlawan tahun 2020, Jenderal TNI Purn Mulyono sebagai salah satu penerima bintang Mahaputera yang dianugerahkan oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi), Rabu (11/11/2020).
Jenderal TNI (Purn) Mulyonomerupakan perwira tinggi TNI AD itu pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sebelum Jenderal Andika Perkasa.
Jenderal TNI (Purn) Mulyono lahir di Boyolali, Jawa Tengah pada tanggal 12 Januari 1961.
Mulyono pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) periode 2015 - 2018, lalu digantikan olehJenderal Andika Perkasa.
Mulyono selepas dari Akabri berdinas di Yonif 712/Wiratama, Korem 131/Santiago, Kodam VII/Wirabuana sebagai Komandan Peleton (Danton), Komandan Kompi (Danki) hingga Pasiops.
Kemudian Mulyono melanjutkan Pendidikan Lanjutan Perwira Ke-ll Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Komando Pendidikan Latihan Kodiklat TNI AD di Bandung.
Setelah menyelesaikan Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) ll ia menjabat sebagai Kepala Seksi Operasi Pengajaran (Kasiopsjar) Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Bandung pada tahun 1995 dengan pangkat Mayor Inf.
Pada tahun 1997 Mulyono mendapatkan kepercayaan menjabat Komandan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya di wilayah Kodam II/Sriwijaya, kemudian ia pindah ke Seskoad menjadi Dosen Golongan V disana selama 1 tahun.