Baca tanpa iklan
Jelong-jelong disini berbeda makna dengan kata jelek.
Jelong-jelong ini memiliki makna yang berarti Jalan-jalan.
Melansir skripsi Alexander Bima Santoso yang diajukan untuk menjadi sarjana di Universitas Dharma Yogyakarta.
Ada empat puluh satu kata dalam register Waria salah satunya ialah jelong.
Seperti yang diungkapkan Dede Oetomodi dalam bukunya yang berjudul "Memberi suara pada yang bisu" kata dalam bahasa binaan (Waria atau banci) dapat dibentuk melalui proses penciptaan kata atau istilah baru.
Atau bisa dikatakan sebagai suatu pergeseran makna kata atau istilah (plesetan) yang sudah ada dalam bahasa Jawa maupun bahasa Indonesia.
Kaum Waria yang kehidupannya ditandai dengan sekanerio rekreasi (bermain-main) yang ramai atau bermain-main juga dengan bahasa.
Register dalam bahasa Waria memiliki asal kata dari kata bahasa indonesua atau jawa.
Dengan kata lain, asal kata register Waria dapat dimasukan ke dalam analisis kata asli dan kata pinjaman.
Menurut Kridalaksana kata asli adalah kata yang berkembang dari perbendaharaan asli atau suatu bahasa dab bukan kata pinjaman.
Bahasa Jelong ini juga sempat booming dikala tahun 2016 silam.
Baca juga: Tren Bermain Sepakbola di Masa Pandemi, Olahraga Sembari Silaturahmi, Hobi Picu Tingkatkan Komunitas
Baca juga: Maruf Amin Meminta Masyarakat Jangan Percaya Berita Bohong, Ayo Beri Dukungan kepada Pemerintah
Ival Gunawan Kritik Lesty
hal ini diungkapkan Igun dalam YouTube MOP Channel pada 2019 lalu.
Ivan Gunawanmengungkapkan jika dirinya melakukan hal tersebut karena ia sayang dan tahu potensi anak didiknya tersebut.
"Lesty Kejora ini perubahannya tuh aku tau banget. Dari dia yang bukan apa-apa, dari anak lereng gunung, akhirnya ke ibukota.