Jenderal kesayangan Sukarno
Salah satu pakar politik Monash University, Harold Crouch menilai Yani memiliki citra diri yang berbeda dari Nasution.
Meskipun mereka sama-sama sosok antikomunis.
Namun Yani bisa menentang kebijakan Sukarno mengenai PKI secara lebih halus dan dapat diterima.
Sebagai orang Jawa, Yani memperlakukan Sukarno sebagai seorang "bapak".
Meski bertindak salah namun tidak boleh ditentang secara terbuka.
Hal tersebut yang membuat Yani lebih mudah masuk menjadi bagian dari lingkungan Istana Sukarno.