SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Pipa Line Produksi Sumur Bel-35 milik PT. Pertamina EP Asset 2 Field Limau yang berada di Desa Tanjung Muning Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim Sumsel diduga mengalami kebocoran dan meledak.
Akibatnya 4 rumah warga terdampak dari peristiwa tersebut.
Menurut informasi peristiwa tersebut terjadi pada Senin, (31/8/2020) yang lalu dimana sekitar pukul 09.30 Wib disaat sejumlah remaja sedang duduk main game online di pance di depan rumah Susmawati.
Namun tiba-tiba sejumlah remaja tersebut dikejutkan oleh semburan minyak dari pipa milik PT Pertamina EP dengan ketinggian sekitar 20 meter.
Tak hanya semburan, dari lokasi kejadian terdengar juga suara ledakan, yang membuat sejumlah warga berhamburan dan kocar-kacir menyelamatkan diri karena takut terbakar.
• SOSOK Almarhum Komedian Idan Separo, Awal Karir Jadi Badut di Ancol, Meninggal Dunia Akibat Diabetes
• Ovi Mengundurkan Diri, Ardani Siap Dampingi Siapapun Penggantinya
• Pelaku Belajar di Thailand Cara Gelar Pesta Seks Sesama Jenis Lalu Bentuk Grup WhatsApp di Indonesia
Akibatnya remaja yang sedang asyik main game tadipun tak dapat dielakan dan terkena percikan minyak yang menyembur tersebut dan membuat handpone mereka pun dikotori oleh minyak.
Tak hanya itu saja, suara ledakan pun juga mengejutkan salah seorang warga yang sedang membuka bengkel, akibatnya karena terkejut warga tersebut secara spontanitas langsung melompat dan mengalami luka lecet karena terjatuh.
Akibat semburan minyak tersebut, sebanyak 4 rumah warga yakni rumah milik Alamsyah,Susmawati,Hasbulah, dan Kamaludin dibanjiri minyak mentah, tak hanya itu saja dua unit motor milik Susmawati dan Kamaludinpun terkena semburan minyak.
Hal ini pun dibenarkan oleh Pj. Kades Tanjung Muning Subran saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com,Rabu, (2/9/2020)
"Betul, peristiwa tersebut terjadi dengan tiba-tiba saja, beruntung tidak ada korban jiwa, hanya beberapa warga yang terkena dampak dari semburan minyak tersebut, ada 4 rumah warga,motor dan juga ada beberapa warga yang tubuhnya juga terkena cipratan minyak,"katanya.
Dijelaskannya setelah dilihat secara kasat mata diduga pipa minyak tersebut memang sudah berumur dan memang dibutuhkan peremajaan.
"Karena saya lihat pipanya sepertinya memang sudah tua, dan tadi pihak PT Pertamina sudah datang dan membersihkan lokasi kejadian," katanya.
Dikatakan olehnya terkait peristiwa tersebut pihaknya meminta pihak perusahaan untuk bertanggung jawab.
"Masyarakat yang terdampak mendapatkan konpensasi yang sesuai,kemudian diharapkan pihak perusahaan agar dapat menganti pipa-pipa khususnya yang dekat diareal perumahan penduduk yang usianya sudah tua,"katanya.
• IKAN Hiu Sepanjang Setengah Meter Ditemukan di Sungai Musi, Langsung Digoreng Warga untuk Lauk Makan
• Inilah Sosok Polwan Pertama di Indonesia yang Jadi Jenderal Polisi, Jangan Cuma Jadi Bunga Penghias
• Saat Merasa Tidak Enak Badan Bolehkah Kita Berolahraga?
Selain itu tambahnya untuk pipa-pipa tersebut kalau bisa ditanamkan lebih dalam sehingga peristiwa serupa tidak terulang lagi.
"Karena takutnyo kalau pipa yang dekat rumah penduduk bisa saja ada error lagi alias meledak atau terjadi hal-hal tidak diinginkan lainnya,"pungkasnya.
Dilain pihak, Humas PT Pertamina EP Field Limau, Apriyanto membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Kemarin kita sudah ke lapangan untuk membersihkan lokasinya, selain itu tadi juga kita ke lokasi lagi dan kita juga telah memberikan kompensasi kepada sejumlah warga yang terkena percikan minyak, dan memang ada sebagian yang belum bertemu karena warganya lagi kekebun,namun sudah disampaikan kewarganya melalui Kadesnya, bahwa perusahaan akan bertanggung jawab ,"katanya.
Dikatakan Apriyanto,peristiwa tersebut diduga terjadi karena Indikasi awal, tekanan dari sumur.
"Dimana Sumurnyo baru di service, untuk pipanya itu kondisinya baru diganti sekitar 1 tahun yang lalu,namun ya namanya musibah,tapi kami dari pihak perusahaan akan bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian tersebut," katanya.(Ika/TS)