Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejak November 2019, Pemerintah provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) telah meluncurkan internet desa.
Pada proyek percobaan (pilot project), setidaknya telah ada 34 desa dari 170 desa yang ditargetkan dapat mengakses internet dari desa.
Kecepatan internet yang bisa diakses oleh warga desa tersebut, yaitu 5 Mbps. Terdapat dua titik hotspot (pancaran internet), yakni di kantor desa dan area publik di desa.
• Curhat Petani di Keramasan Kertapati Palembang yang Lahan Sawah Diserobot Tanpa Ada Ganti Rugi
Kepala Dinas Kominfo Sumsel, Achmad Rizwan, mengatakan tahun ini akan ada 17 desa lagi di berbagai kabupaten di Sumsel yang akan segera memiliki internet desa.
"Rencana internet desa diluncurkan di awal tahun, tapi karena pandemi Covid-19 sehingga harus tertunda.
Tahun ini juga akan segera kita bangun, bisa fiber optic (FO) atau dengan VSAT," katanya, Rabu (29/7/2020).
Internet desa yang ditujukan untuk pengelolaan web desa ini pun sudah bisa dinikmati di 12 kabupaten dan kota di Sumsel.
Sementara itu, empat kabupaten lainnya yakni Empat Lawang, Muratara, PALI, dan OKU Selatan belum bisa dijalankan program internet desa karena terkendala letak geografis daerah.
"Untuk Musi Banyuasin tidak mengusulkan. Internet desa ini pengadaannya memang diusulkan dari daerah masing-masing," jelas Ahmad.
• Mengaku Malu Lahirkan Anak Hasil Diperkosa Saat Jadi TKW, Pasutri Ini Tega Buang Bayi di Jembatan
Menurut dia, sebenarnya program internet desa ini sudah diinstruksikan kepada kepala daerah seperti bupati dan walikota di Sumsel.
Namun memang belum ada tindak lanjut dari daerah masing-masing.
"Di kabupaten kota memang belum jalan. Tapi, setiap tahun akan ada tambahan pembangunan internet desa," ujarnya.
Untuk di masa pandemi ini, Ahmad menyebutkan, belum ada bantuan berupa modem untuk daerah yang belum memiliki internet desa.