Virus Corona di Sumsel

Pemkot Prabumulih Sudah Habiskan Dana Rp 36 Miliar Selama Tanggulangi Corona, Ini Rinciannya

Editor: Refly Permana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wako Prabumulih Ridho Yahya

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Penanganan pencegahan dan penanggulangan Virus Corona atau Covid-19 di Bumi Seinggok Sepemunyian hingga saat ini ternyata menghabiskan anggaran mencapai Rp 36 miliar.

Adapun penggunaan anggaran tersebut sebagian besar terserap oleh pembelian sembako.

"Dana penagananan Covid-19 lebih kurang Rp 36 miliar karena banyak dipakai untuk membeli sembako, hampir Rp 25 milar untuk sembako saja karena pembagian dua kali Rp 18 miliar dan Rp 8 miliar," ungkap Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM, ketika diwawancarai sejumlah wartawan, Senin (15/6/2020).

Muratara Ikut Tarung di Porprov 2021, Pemkab Tepis Pernyataan Ketua Harian KONI Muratara

Ridho Yahya mengatakan, penggunaan dana Rp 36 miliar selain untuk sembako juga dipakai untuk insentif tenaga medis, pembelian alat-alat kesehatan, PSBB Prabumulih, pembelian Alat Pelindung Diri (APD), hotel untuk tenaga medis, dan lainnya.

"Untuk medis, PSBB Prabumulih, hotel dan lain sebagainya kisaran Rp 10 miliar lebih terserap anggaran," bebernya.

Lebih lanjut suami Hj Suryanti Ngesti Rahayu itu menjelaskan kenapa anggaran sembako besar, disebabkan tahap awal pembagian memang hanya sekitar 18 ribu warga miskin dan terdampak di kota Prabumulih.

"Namun hanya dalam waktu beberapa bulan menjadi 37 ribu warga miskin serta terdampak Virus Corona, semuanya kita berikan bantuan baik miskin lama dan miskin baru.

Bayangkan jika Virus Corona terus melanda bisa-bisa seluruh warga kota Prabumulih miskin semua dan mengharapkan sembako," kata Ridho Yahya.

Dukung Liga 1 Indonesia Dilanjutkan, Marc Klok Keberatan dengan Tidak Ada Degradasi Berikut Alasanya

Untuk menghindari hal tidak diinginkan dalam pembelian sembako, Ridho Yahya mengaku pemkot Prabumulih tidak menggunakan jasa pihak ketiga, namun langsung membeli beras ke Bulog dan membeli mie serta kecap pabrik Indofood.

"Kita tidak ingin sudah selesai Virus Corona ada masalah dalam pembelian sembako, kalau ke pabrik langsung maka harga sama secara nasional," lanjutnya.

Ditanya selama penerapan new normal apakah ada anggaran khusus yang disiapkan, Ridho Yahya mengaku jika di Prabumulih hanya ada satu pusat keramaian, yakni di pasar pagi.

"Paling kita siapkan anggaran untuk di pasar pagi karena kalau keramaian lain seperti citimall dari pengelola sudah menyiapkan sendiri perlengkapan protokol kesehatan, untuk polisi dan lainnya.

Pasar itu yang kita ngeri, kita takut nanti gara-gara nila setitik pedagang sepuluh orang keluar dana puluhan miliar lagi, itu kita takutkan," katanya.

Berita Terkini