Virus Corona

Pandemi Corona Diprediksi Bertahan Selama 2 Tahun, Covid-19 Bisa Tak Ada Vaksinnya, Ini Kata WHO

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin(shutterstock)

"Kita tak bisa membuat asumsi pasti bahwa sebuah vaksin akan muncul atau sekalipun muncul, maka vaksin itu akan lulus semua tes efikasi dan keamanan," kata Nabarro.

Hingga saat ini, disebutkan telah ada 102 kandidat obat dan vaksin Covid-19 yang masih dalam pengembangan.

Delapan kandidat vaksin Covid-19 kini sudah memasuki tahap uji klinis pada manusia.

Tantangan Berat Para Atlet Pebulutangkis Kelas Dunia Selama Pandemi Virus Corona

Teriak Takbir Berkali-kali, Sosok Ini Jadi Saksi Detik-detik Didi Kempot Meninggal, Sempat Rekaman

Bila berjalan lancar, vaksin Covid-19 bisa dikembangkan dan digunakan untuk masyarakat luas dalam waktu 12 hingga 18 bulan.

Akan tetapi, belum ada pengembangan vaksin yang berhasil dilakukan dalam kurun waktu tersebut sejauh ini.

Nabarro mengatakan, program tes Covid-19 dan penelusuran kontak yang lebih luas perlu dilakukan agar kehidupan bisa berjalan normal meski berdampingan dengan Covid-19.

Hal ini juga perlu didukung dengan sistem kesehatan masyarakat lainnya, seperti adanya tes Covid-19 di tempat kerja.

"Itu bisa dilakukan, tapi rumit dan kita belum pernah melakukan itu sebelumnya," jelas Nabarro.

 

Ilustrasi flu musiman. (ISTIMEWA)

Pandemi bertahan 2 tahun dan jadi flu musiman?

Pihak pusat penelitian penyakit menular di Universitas Minnesota baru-baru ini berpendapat bahwa pandemi Covid-19 akan bertahan hingga 2 tahun ke depan.

Bahkan bisa jadi corona menjadi wabah berkala di seluruh dunia.

Menurutnya, penyelesaian wabah corona ini sulit dilakukan lantaran adanya orang-orang positif namun tanpa gejala.

Prakiraan Cuaca BMKG Kota Palembang Kamis 7 Mei 2020, 14 Ramadan 2020 Diprediksi Hujan Seharian

Jam Berapa Buka Puasa Hari Ini, Kamis 7 Mei 2020 di Kota Palembang? Cek di Sini dan Sholat 5 Waktu

Saat ini yang terpenting adalah masyarakat harus patuh pada anjuran pemerintah untuk social distancing.

Masyarakat diminta untuk tidak terlalu berharap akan adanya vaksin atau obat untuk pasien corona.

Pendapat ini juga didukung oleh dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Infeksi Amerika Serikat.

Halaman
123

Berita Terkini