Ia menyatakan sedih jika kompetisi ini nantinya harus dihentikan yang mengingatkan pembekuannya kompetisi Liga beberapa tahun silam.
"Teringat waktu dibekukan masih ada Piala Presiden sama Piala Torabika karena masalah FIFA. Tapi kalau sekarang ini karena kondisi alam. Rasanya sedih juga karena kita sudah persiapan dari awal tiba tiba begini," ujarnya.
Ia optimis jika perkiraan 1 Julu 2020 kompetisi kembali digulirkan, Tim berjuluk Laskar Wong Kito ini bakal menemukan performa puncak saat di pertandingan nanti.
"Sekarang kalau habis lebaran dikumpulkan dan Juli sudah mulai. Kita maksimalkan waktu 1 bulan untuk bisa ke puncak kompetisi," ujarnya.
Rudiyana pun sepertinya sudah tak sabaran kakinya untuk menjebol gawang setiap lawan yang bakal dihadapi.
"Saya kemarin sempat lihat videonya besoknya saya baru nonton video full sebagai evaluasi saya.
Kekurangan khususnya saya. Faktor ketenangan, beberpaa peluang saya punya. Dari kurang kenal dan kesiapannya juga. Kedepannya saya sudah lebih tahu lagi pelajaran dari pertandingan kemarin," pungkasnya.
(Abdul Hafiz)